Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindful Eating saat Sahur dan Berbuka Puasa Sesuai Sunnah Rasul

10 Maret 2025   23:31 Diperbarui: 11 Maret 2025   00:27 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuai dengan namanya, mindful eating mengacu pada konsep kesadaran penuh atau fokus yang mendorong manusia untuk memperhatikan segala sesuatu dengan seksama dan sepenuh hati saat menikmati makanan.

Tujuan dari praktik mindful eating ini untuk menciptakan pengalaman makan yang lebih sadar dan memuaskan, menikmati setiap gigitan dengan penuh kesadaran, dan meningkatkan hubungan dengan makanan, serta mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Berbicara tentang mindful eating termasuk jika dikaitkan dengan makan saat berbuka puasa dan sahur, jika ditelisik lebih dalam sesungguhnya Islam telah mengajarkannya melalui adab-adab makan dan adab berbuka puasa dan sahur.

Dalam ajaran Islam, segala sesuatu sudah diatur sesuai dengan kebutuhan dan kemanfaatannya bagi kemaslahatan. Semua memiliki adab dalam kehidupan sehari-hari yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW  termasuk adab makan dan minum.

Konsep mindful eating dalam Islam yang terapkan saat berbuka puasa dan makan sahur yang pertama adalah makan makanan yang halalan thoyyiban (bermanfaat/berberkah). Berbuka puasa dan sahur, sudah pasti wajib dengan makanan yang halal, setelah itu juga harus yang bermanfaat dan baik bagi tubuh (thoyyiban).

Rasulullah berbuka puasa biasanya dengan kurma dan kalau tak ada kurma beliau mengkonsumsi air putih yang hangat. Ternyata kurma mengandung gula alami yang mudah diserap tubuh, serta mengembalikan energi dengan cepat, dan air putih membantu menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.

Kurma dan air putih merupakan kombinasi sederhana namun baik untuk memulai berbuka puasa karena keduanya mudah dicerna dan cepat diserap oleh tubuh.

Anjuran ini bukan hanya memberikan kemudahan tetapi sekaligus memberikan petunjuk tentang keseimbangan dalam ajaran Islam, bahwa makan itu harus dengan kesadaran sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh, bukan oleh yang diinginkan nafsu.

Islam telah memberi petunjuk tentang makanan yakni thoyyiban, kewajiban kita adalah membedakan mana makanan yang bermanfaat dan baik bagi tubuh dan mana yang tidak, baik itu untuk berbuka maupun sahur.

Konsep mindful eating kedua dalam Islam adalah makan secara perlahan atau tidak terburu-buru. Rasulullah SAW mencontohkan  ketika beliau makan selalu makan secara tuma'ninah. Tuma'ninah artinya makan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun