Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Singa-singa Terluka di Episode 181 El Clasico, Siapa yang Mengaum?

24 Oktober 2020   17:07 Diperbarui: 24 Oktober 2020   17:15 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laliga Spanyol malam nanti akan diwarnai oleh laga klasik yang selalu menarik untuk ditunggu dan disaksikan, yakni pertemuan antara dua raksasa sepakbola Spanyol Barcelona vs Real Madrid. Partai ini akan menjadi tontonan menarik dalam jornada ketujuh Laliga Spanyol 2020-2021. 

Bentrokan bertajuk El Clasico ini akan dihelat di kandang El Barca, Stadion Camp Nou, Sabtu (24/10/2020) malam WIB, meski sebagai tuan rumah tapi dukungan penonton yang biasanya menjadi kekuatan tambahan Barcelona jika menghadapi musuh bebuyatannya ini tidak akan terlihat di stadion nanti, mengingat sampai saat ini laga liga Spanyol masih dengan tanpa penonton. 

El Clasico kali ini adalah el clasico nomor 181 antara Barcelona dan Real Madrid di Liga Spanyol. Dari 180 pertemuan sebelumnya, Real Madrid unggul tipis dengan koleksi 73 kemenenangan. Sementara, Blaugrana mengoleksi 72 kemenangan, dan 35 laga mencatatkan hasil imbang. Dalam hal produktivitas mencetak gol, ternyata kedua tim El Real dan Barcelona sama telah mencetak 288 gol ke gawang lawan pada duel El Clasico yang telah dilakoni.

Partai el clasico malam ini, ibarat mempertemukan dua singa yang terluka, dimana El real sebagai singa yang terluka parah dengan dua kekalahan beruntun di pertandingan terakhir mereka. Kekalahan pahit dengan skor 0-1 dari tim promosi Cadiz di laliga pekan lalu, serta kekalahan menyakitkan 2-3, setelah tertinggal 0-3 di babak pertama dari Shakthar Donetsk di liga Champion. 

Sementara itu Blaugrana masih bernasib sedikit lebih baik, meski terluka di laliga dengan takluk dari tuan rumah Getafe 1-0, namun diperhelatan liga champion El Barca sedikit tersenyum dengan kesuksesan strategi rotasi pemain yang diterapkan Koeman, yang berhasil menghancurkan tim kuat asal Hungaria, Ferencvaros dengan skor telak 5-1.

Kalau kita cermati hasil yang dicapai oleh kedua tim dalam dua partai terakhir mereka, tidak terlepas dari jadwal yang ketat dalam 1 minggu harus memainkan tiga pertandingan, dimana puncak partai yang harus mereka mainkan adalah laga penuh gengsi dan prestise bagi kedua tim, laga penting bertajuk el clasico adalah adu gengsi yang harus dimenangkan. 

Dalam kondisi yang masih diliputi pandemi, tentu saja iklim dan atmosfir pertandingan akan sedikit berpengaruh pada penampilan tim, disini peran pelatih akan sangat strategis dalam mengatur komposisi tim dan juga ritme permainan tim sepanjang musim yang sepertinya masih akan panjang untuk dilalui dengan penerapan protokol kesehatan.

Di kubu Real Madrid, hasil buruk dua partai terakhir bukan berarti akan membuat pasukan Zidane akan hancur untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, hasil buruk yang mereka peroleh ini, bisa saja akibat rotasi pemain yang dilakukan oleh Zidane pada dua partai yang lalu dalam rangka untuk menyiapkan komposisi pemain terbaik saat melakoni el clasico. 

Secara keseluruhan kesiapan secara tim sebenarnya El real lebih baik ketimbang lawannya, kondisi tim pun dalam keadaan solid, kepergian Ronaldo telah sempurna ditutupi oleh barisan penyerang Madrid, demikian pula dengan kepergian Garreth Bale tidak mempengaruhi keseimbangan tim, praktis kekompakan dalam tim El Real jauh lebih solid dari sang rival. 

Barcelona seharusnya tidak boleh terlena terhadap hasil negatif yang dicatat oleh sang lawan di dua partai terakhir mereka, yang jelas bagi tim sekaliber Madrid dua kekalahan beruntun yang mereka derita akan mereka konversi menjadi semangat pantang kalah apalagi dari tim rival abadi mereka.

Di kubu Blaugrana sendiri, ketatnya jadwal menjelang partai el clasico ini juga menjadi beban tersendiri bagi mereka, Ronald Koeman sebagai pelatih juga mau tidak mau harus melakukan rotasi pemain agar dapat menampilkan komposisi pemain yang terbaik saat menghadapi Real Madrid. 

Setelah memperoleh hasil mengecewakan saat bertemu Getafe, Koeman berhasil mendapatkan komposisi pemain yang cukup menjanjikan saat mempecundangi Ferencvaros di liga Champion. 

Sebenarnya secara tim Barcelona saat ini berada dalam posisi yang kurang kondusif, kekompakan tim sepertinya berada pada titik terendah, masuknya Koeman sebagai pelatih baru El Barca sempat membuat suasana tim berada dalam kegamangan, termasuk kondisi psikologis yang melibatkan sang bintang Blaugrana, La Pulga Lionel Messi, gunjang-ganjing seputar tim Barcelona setidaknya sangat berpengaruh pada kondusifitas tim, mulai dari persoalan Messi dengan sang pelatih, Messi dengan Pique dan juga dengan presiden klub, Bartomeu. 

Persoalan di tubuh Barcelona ini perlu menjadi perhatian serius klub, hasil buruk yang terus berlanjut, sejak kegagalan merebut gelar juara Laliga 2019-2020 yang sempat sudah di depan mata, berlanjut pada kekalahan memalukan 8-2 dari Munchen, sempat tampil maksimal dan menjanjikan di dua partai awal laliga, lalu mulai terpuruk lagi dengan ditahan seri oleh Sevilla dan dihempaskan Getafe, untung saja kepercayaan diri pemain Barcelona bisa didongkrak dengan hasil maksimal dari kemenangan besar 5-1 di laga kontra Ferencvaros di liga Champion.

Secara keseluruhan saya memprediksi hasil el clasico kali ini akan berakhir seri, paling celaka adalah kemenangan tipis akan diperoleh Real Madrid, yang secara tim sedikit lebih solid apalagi dengan konfirmasi terakhir bahwa kapten tim Srgio Ramos dipastikan siap diturunkan dalam partai el clasico ini. 

Namun bola itu bundar faktor di atas kertas kadang tidak berlaku di atas lapangan, semangat dan gengsi yang dipertaruhkan kadang bisa membalikkan hasil yang diprediksi, pasukan muda El Barca yang diwakili oleh calon bintang masa depan Barcelona Ansu Fati akan menjadi faktor x, selain dari dukungan kesenioran dan kebintangan Messi. 

Apapun hasilnya el clasico episode 181 ini tetap akan menjadi tontonan paling seru dan menarik di laliga. Satu lagi yang perlu dicatat bahwa partai ini tidak akan berakhir kacamata, partai ini akan menjadi partai dimana semua pemain akan termotivasi dan menjadi haus gol.

Satu hal menarik yang sempat menjadi viral di Spanyol, sebagaimana dikutip dari bola.com, adalah apa yang ditulis oleh jurnalis media ABC, Sostres yang dalam artikelnya menulis, " Ansu nyaris mencetak gol dengan tendangan khas penyerang murni, membalikkan tubuhnya dengan sempurna. Ansu sangat cepat, berlari seperti penjual jalanan muda berkulit hitam," tulis Sostres.

Keterangan yang dibuat media ABC membuat kegaduhan di media sosial. Warganet menilai tidak pantas artikel tersebut tertuju kepada Ansu Fati. 

Rekan setim Fati di Barcelona Antoine Griezmann ikut mengecam laporan sang jurnalis. Griezmann sendiri dalam partai kontra Ferencvaros hanya menjadi pajangan di bangku cadangan, dan seperti yang ramai di twitter dukungan atas keputusan menempatkan Griezmann di bangku cadangan datang dari banyak fans Barca, yang mana diantaranya menulis "Posisi terbaik Griezmann adalah di bangku cadangan". 

Hal-hal diluar teknis yang terjadi diseputar tim kadang menjadi sesuatu yang bisa mempengaruhi suasana tim, semoga ini tidak terjadi di tubuh tim sekaliber Barcelona. Jangan lupa yah saksikan El Clasico jilid 181 ini Viva Barca -- Hala Madrid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun