Auguste Comte lahir pada tanggal 19 Januari 1798 di Montpellier, Prancis.. Ayahnya adalah seorang pejabat tinggi pemerintah, tetapi meninggalkan keluarganya ketika Comte masih kecil. Pada usia 16 tahun, Comte masuk ke École Polytechnique di Paris, di mana dia belajar matematika dan ilmu fisika. Namun, pada tahun 1816, dia terpaksa meninggalkan sekolah karena masalah kesehatan yang serius..
Setelah meninggalkan École Polytechnique, Comte mulai mempelajari filsafat dan bergabung dengan kelompok Saint-Simonianisme yang dipimpin oleh Claude Henri de Rouvroy, Comte de Saint-Simon. Di bawah pengaruh Saint-Simon, Comte menjadi tertarik pada ilmu sosial dan memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk memahami dan memperbaiki masyarakat.
Salah satu kontribusi terbesar Comte adalah pengembangan teori positivisme. Ia percaya bahwa pengetahuan manusia melewati tiga tahap sejarah: tahap teologis, tahap metafisik, dan tahap positif.. Pada tahap teologis, orang menjelaskan fenomena alam dan sosial dengan memikirkan dewa-dewa dan kekuatan gaib. Pada tahap metafisik, manusia mencoba menjelaskan fenomena melalui konsep-konsep abstrak seperti hukum alam dan hak asasi manusia. Pada tahap positif, masyarakat hanya menerima dan mempelajari fenomena secara objektif melalui metode ilmiah.
Contoh kasus yang berkaitan dengan pemikiran Comte adalah pendekatan positivis dalam penelitian sosial. Ia berpendapat bahwa penelitian sosial harus didasarkan pada metode ilmiah yang sama dengan studi fisika atau kimia. Misalnya, ketika mempelajari masyarakat, seorang sosiolog harus mengamati peristiwa yang dapat diamati, mengumpulkan data empiris, dan menggunakan metode analisis objektif untuk mencari pola dan proses hukum sosial.
Dalam hubungan sosial, pendekatan positif dapat membantu  memahami dan mengatasi permasalahan sosial. Misalnya, ketika menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga, data dapat dikumpulkan mengenai bentuk-bentuk kekerasan, faktor-faktor pemicunya, dan efektivitas intervensi tertentu.. Dengan menggunakan metode ilmiah dan analisis obyektif, strategi yang lebih efektif dapat dikembangkan untuk mencegah dan menangani kekerasan dalam rumah tangga.
Penelitian positivis Auguste Comte dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang seperti ilmu sosial, psikologi, ekonomi, dan ilmu politik. Misalnya, di bidang ekonomi, pendekatan positivis Comte mendorong para peneliti untuk mengumpulkan data empiris untuk memahami perilaku ekonomi dan dampak kebijakan ekonomi. Dalam ilmu sosial, positivisme dapat digunakan untuk menganalisis tren dan perubahan sosial dalam masyarakat.
Salah satu contoh kasus sosial yang dibahas saat ini adalah mengenai pandangan positivisme Auguste Comte dalam masalah pemahaman ilmiah dan penyebaran informasi yang tidak akurat terkait  kesehatan dan kedokteran melalui sosial media.
Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang mengandalkan metode pengobatan tradisional yang mungkin tidak berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran informasi palsu atau tidak akurat tentang pengobatan yang efektif.
Visi positivis Comte  menekankan pentingnya pengetahuan ilmiah dan metode ilmiah dalam memahami kesehatan dan kedokteran. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk mengandalkan bukti ilmiah yang kuat dan menghindari keyakinan atau praktik yang kurang memiliki dukungan empiris. Comte mungkin akan mendorong pendidikan yang lebih baik tentang kesehatan dan pengobatan berdasarkan pengetahuan ilmiah yang terkini.
Contoh kasus konkretnya adalah penyebaran informasi yang tidak akurat tentang pengobatan alternatif untuk penyakit serius seperti kanker. Beberapa klaim pengobatan alternatif sering kali tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, namun masih banyak yang mempercayainya.. Hal ini dapat menyebabkan individu yang mengandalkan pengobatan alternatif menunda atau bahkan mengabaikan pengobatan medis yang terbukti efektif. Pandangan Comte akan menekankan pentingnya pendidikan dan penyebaran informasi yang akurat tentang pengobatan berdasarkan bukti ilmiah yang valid.
Dengan demikian, Auguste Comte melalui teori positivisme dan pendekatan ilmiahnya memberikan kontribusi penting bagi perkembangan sosiologi modern dan memberikan kerangka  yang dapat diterapkan untuk memahami dan mengatasi permasalahan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Chrisyela Rahel Salaki_1512300186_PSI D
UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945