Mohon tunggu...
Christydar Ayunda
Christydar Ayunda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo, saya Christydar Permata Bella Ayunda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Pemimpin yang Berintegritas (Lukas 16:10)

21 November 2023   22:42 Diperbarui: 6 Februari 2024   21:55 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bacaan Alkitab: Lukas 16:10

"Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia juga tidak benar dalam perkara-perkara besar."

Shalom saudara-saudaraku. Salam sejahtera dalam kasih Kristus.

Hari ini kita akan merenungkan sebuah tema, yaitu menjadi pemimpin yang berintegritas. Sebelum berbicara seperti apa pemimpin yang berintegritas itu. Maka saya akan mengawali dengan pertanyaan, apa yang ada dalam benak saudara ketika mendengar kata pemimpin? Siapakah pemimpin itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemimpin berarti orang yang memimpin. Kemudian pemimpin dalam bahasa Inggris disebut leader. Kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Maka dari beberapa arti diatas, bisa kita mengerti bahwa pemimpin adalah orang yang membimbing dan mengarahkan orang-orang lain.

Ketika kita berada diposisi menjadi seorang pemimpin, bagaimana mestinya kita menempatkan diri sebagai seorang yang benar-benar disebut dengan pemimpin? Nah, marilah kita kembali berfokus pada Lukas 16:10, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar...". Pada ayat tersebut dikatakan, barangsiapa setia atau he that is faithful (KJV+). Faithful dalam bahasa asli Yunani  (pistos) yang artinya dipercayai secara teguh, dipercayakan (trustworthy). Kemudian, perkara-perkara kecil dalam bahasa aslinya  (elachistos) yang artinya paling kecil/rendah. Itu artinya secara kuantitas dan kualitas, seseorang yang bertindak setia dalam kepercayaan kecil yang dipercayakan kepadanya, melakukan hal yang sama dalam kepercayaan yang jauh lebih besar: dan ketika diadili, dan didapati setia dalam hal-hal yang tidak penting, dia dipercayakan dengan hal-hal yang lebih penting (John Gill).

Ini mengingatkan kita bahwa integritas dimulai dengan tindakan-tindakan kecil sehari-hari. Bagaimana kita berperilaku dalam hal-hal sederhana, seperti menepati janji, berbicara yang benar, atau memperlakukan orang dengan hormat, mencerminkan karakter sejati kita. Kita sering diuji dalam hal-hal sepele. Misalnya, ketika kita berjanji untuk tiba tepat waktu, tetapi kita terlambat, itu adalah sebuah tes integritas.

Selanjutnya, mari kita melangkah ke tahap berikutnya, yaitu bagaimana integritas dalam hal-hal kecil juga menciptakan fondasi untuk integritas dalam perkara yang sangat besar? Seorang pemimpin yang memiliki integritas kuat yang tercermin dalam tindakan sehari-hari mereka cenderung membuat keputusan besar yang didasari oleh nilai-nilai yang kokoh. Misalnya, ketika kita dihadapkan pada keputusan besar, seperti dalam bisnis, kehidupan keluarga, atau masyarakat. Seorang pemimpin yang memiliki integritas akan memperlihatkan kejujuran, kepatuhan, dan tanggung jawab dalam segala hal, baik perkara besar maupun kecil. Dengan karakter integritas akan memandu kita untuk mengambil keputusan yang benar yang tidak menguntungkan diri sendiri, dan meminimalisir timbulnya praktik kotor seperti korupsi.

Yang terakhir, pemimpin yang hidup dengan integritas akan mempengaruhi orang di sekitar mereka. Mereka akan menjadi teladan dan membantu menciptakan budaya di mana kepercayaan dan integritas dihargai. Ini menciptakan lingkungan di mana orang-orang merasa aman, dihormati, dan termotivasi untuk mengikuti standar yang tinggi dalam perilaku mereka.

Sebagai penutup perenungan ini, mari kita ingat bahwa integritas adalah pondasi yang kuat dalam kehidupan kita. Lukas 16:10 mengingatkan kita bahwa kita seringkali diuji dalam tindakan kecil sehari-hari. Kesetiaan kita dalam hal-hal kecil menciptakan dasar bagi keputusan besar yang akan kita hadapi di masa depan. Integritas adalah kunci untuk kepemimpinan yang efektif dan kehidupan yang bermakna. | CPBA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun