Mohon tunggu...
Christina Titi
Christina Titi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solidaritas Dibalik Penyerangan Gereja Santa Lidwina

14 Februari 2018   22:50 Diperbarui: 21 Februari 2018   08:58 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.antaranews.com/berita/685313/foto-warga-muslim-bantu-bersihkan-gereja-santa-lidwina-beredar-viral

Kronologi Penyerangan

Minggu (11/2/2018) terjadi penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta. Suasana misa yang awalnya berlangsung penuh sukacita, berganti dengan suasana mencekam. Sekitar pukul 08.00 WIB, dari pintu barat gereja, tiba-tiba datang seorang pria berkaus hitam membawa pedang panjang. 

Tanpa basa-basi, pria tersebut langsung menyerang umat yang sedang beribadah. Umat pun langsung lari berhamburan meninggalkan ruang ibadah. Tidak hanya umat, Romo Prier yang sedang memimpin ibadah juga ikut terkena sabetan pedang.

Pelaku tidak hanya melukai Romo dan umat, tetapi juga memporakporandakan benda-benda yang terdapat di dalam gereja. Pelaku memainkan pedangnya dengan membabi buta sampai merusak patung yang ada di dalam gereja.

Polisi segera tiba di lokasi kejadian, sehingga tindakan brutal pelaku dapat dihentikan. Tidak menghiraukan kedatangan polisi, pelaku justru semakin brutal memainkan senjatanya, bahkan sempat melukai salah satu anggota polisi.

Kesabaran polisi pun habis, polisi melumpuhkan pelaku dengan menembakan peluru ke kaki pelaku.

Akhirnya tembakan dari polisi dapat melumpuhkan pelaku. Pelaku kemudian diamankan dan dibawa ke RS UGM, sedangkan umat dan pastur yang terluka dibawa ke RS PantiRapih.

Menurut Kompas.com (2018), pelaku bernama Suliono dan berusia 22 tahun. Sampai saat ini belum diketahui motif dari penyerangan yang dilakukan oleh pelaku. Diketahui dari Kompas.com (2018), pelaku berada di Yogyakarta selama 4-5 hari sebelum kejadian Selama berada di Yogyakarta, pelaku sering berpindah-pindah tempat tinggal. Polisi masih berusaha untuk mengungkap motif yang melatarbelakangi penyerangan tersebut.

Pasca Kejadian

Setelah pelaku berhasil diamankan dan korban dibawa ke rumah sakit, warga mulai membersihkan gedung gereja. Tidak hanya warga Kristiani saja yang membersihkan gereja, tetapi warga Muslim juga turut serta membantu. Menurut salah satu warga, Jirhaz Rani dalam antaranews.com (2018), tindakan membersihkan gereja tersebut merupakan bentuk solidaritas dan keprihatinan atas peristiwa penyerangan yang telah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun