Oleh Christina Rumahlatu
Dear sahabat.
Sahabatku, perjalanan hidup di bawah langit memang sangat melelahkan. Membutuhkan kelapangan hati dan iman yang teguh untuk dapat bertahan, meski badai menghantam namun tekad manusia untuk sukses harus seperti batu karang.
Pantang pulang sebelum berhasil itu lebih dari sekedar niat. Tak peduli berapa kali kamu tersandung dan jatuh, bangkit dan teruslah berjalan ke depan. Jika kau lelah, istirahatlah sejenak sembari menengok ke belakang dan hitunglang sudah sejauh mana kaki mu melangkah.
Tak usah terburu-buru apalagi berlari kencang, sebab hidup bukan tentang cepat atau lambat, tapi tentang bagaimana kamu bisa mengakhirinya dengan baik. Bukan pula tentang sederetan kata di belakang namamu yang kemudian menjadikanmu angkuh lalu kau lupa bahwa kau hanya sedang meminta belas kasih dan pengakuan diri.
Kita memang harus melangkah dan langkah kita seperti ombak - tak bertahan. Tak usah bersusah payah memberitahu pada dasar yang dangkal, kita adalah tubir-tubir kegilaan, tenang dan membiru dalam tekad samudera nan luas.
Kau ingin jadi apa?
Kau ingin jadi siapa?
Jangan tanyakan pada siapa-siapa karena kamu adalah jawabannya.
Jangan marah dengan kerikil kecil yang terbentang di jalan, jangan pula curiga kepada angin yang mengigilkan mu di waktu malam  dan jangan protes terhadap sengatan matahari di waktu siang, karena kadang kerikil, angin dan matahari adalah guru terbaik yang di berikan semesta menjadi bekal mu.