Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

‘Gereja Blenduk’ Semarang, Salah Satu Gereja Tertua di Jawa Tengah

24 November 2015   12:10 Diperbarui: 4 April 2017   17:37 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Gereja Immanuel ‘Blenduk’, Semarang …..

Disela2 tugas sebagai dewan juri pada Lomba Pameran Filateli Kreatif 2 minggu yang lalu ( 8 November sampai 12 November 2015 ), aku menyempatkan diri untuk berkeliling kota Semarang. Kota Semarang dulu adalah salah satu kota ‘peristirahatan’ jika dari Jakarta ke Surabaya dengan mengedarai mobil. Kota Semarang juga sebuah kota yang dihuni beberapa saudaraku. Jadi, untukku kota Semarang sama sekali tidak asing. Begitu juga tepat2 wisatanya, walau tidak sering kami kunjungi. Salah satunya Gereja GPIB Immanuel ‘Blenduk’, sebuah Gereja yang sungguh sangat amat cantik !!!

Gereja Blenduk dibangun dalam masa colonial Belada pata tahun 1753. Desain arsitekturnya benar2 sesuai dengan konsep seni Neo Klasik, dengan orgel besar yang sayangnya sudah tidak bisa digunakan lagi. Berbeda dengan orgel besar Baroque yang ada di Gereja GPIB Immanuel yang ada di Jakarta, yang juga dibangun jaman colonial Belanda.

‘Blenduk’ sendiri dalam bahasa Jawa adalah ‘membulat’, konsep kubah Gereja ini yang membentuk bulatan. Dan konsep ini merupakan bagian dari konsep Gereja2 tua Eropa. Tidak ada yang salah, ketika jaman colonial Belanda, mereka membangun Gereja2 yang mereka pakai untuk beribadah, dengan konsep mereka di tanah leluhur mereka, Belanda.

Lihat tulisanku “Gereja Immanuel”, Saksi Sejarah yang Cantik dari Hindia Belanda

Bertempat di jalan Letjend Suprapto 32 Semarang, Gereja Blenduk ini mempunyai kubah besar yang dilapisi tembaga. Denahnya full desain Eropa, sebuah Salib Yunani. Sempat direnovasi tahun 1894 oleh W.Westman dan HPA de Wilde, dengan menambahkan 2 menara di Gereja ini. Masih tetap digunakan untuk Kebaktian setiap Minggu oleh umat Nasrani, dan semakin terkenal sebagai tujuan wisata Kota Tua Semarang.

Sisi sebelah kanan Gereja Blenduk ini …..

Menurut referensi yang aku baca, jalan Letjend Suprapto dimana Gereja Blenduk ini berdiri, dulunya bernama Heerenstraat. Gereja ini merupakan Gereja tertua di Jawa Tengah dan juga salah satu yang tertua di Pulau Jawa. Mataku memang sangat termanja dengan keindahan bangunan jaman Hindia Belanda ini. Konsep arsitekturnya merupakan komposisi yang berimbang dan sangat sempurna!

Ruang utama kebaktian, dengan lantainya bak’ permadani serta kursi2 kayunya, masih asli dari jamannya an lampu gantung Kristal yang berpendar …..

Dari semua pintu2 nya yang aku lihat, sangat bergaya klasik. Apalagi lantainya dalam interior Gereja tersebut. Wow! Indah seindah2nya! Ubin cantik seperti karpet dan kursi2 indah dalam jamannya, termasuk jaman sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun