Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Beberapa Makanan Uzbekistan Favorit yang Membuat Aku Rindu Kembali ke Sana

18 Maret 2024   11:52 Diperbarui: 5 April 2024   16:40 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plov dengan 2 butir telur burung puyuh. Plov merupakan favorit semua orang termasuk wisatawan Indonesia. (Dokumentasi pribadi)

By Christie Damayanti

Ketika kebanyakan orang memikirkan Uzbekistan, pikiran mereka langsung tertuju pada arsitektur Islam Registan yang menakjubkan di Samarkand, Menara Kalyan yang menjulang tinggi di Bukhara, atau kota tua Bukhara dengan Ark-nya yang bertembok. Yang jarang dari calon wisatawan, mendengar tentang makanan Uzbekistan.

Aku mengerti sekali, karena bagi kita sebagai wisawatan, apa yang kita kejar untuk traveling adalah wisatanya. Wisata alam atau apapun. Baru sekarang saja, aku mendengar sebuah trend baru tentang "wisata kuliner".

Foto ki-ka: Aku di restoran Somsa terbesar di Jizzakh| Aku dengan roti besar yang selalu ada di meja restoran, dan saat sarapan di Samarkand. (Dokumentasi pribadi)
Foto ki-ka: Aku di restoran Somsa terbesar di Jizzakh| Aku dengan roti besar yang selalu ada di meja restoran, dan saat sarapan di Samarkand. (Dokumentasi pribadi)

Uzbekistan sendiri, berbagi sebagian besar tradisi kulinernya dengan Turki serta menyajikan sejumlah besar hidangan mie dan pangsit yang sangat mirip dengan negara-negara lain di Tiongkok, Nepal, dan negara-negara Asia Timur lainnya. Tentu saja, dengan bumbu-bumbu khas Uzbekistan, seperti yang aku cicipi di sana saat itu.

Misalnya, tentang pangsit.

Di Indonesia disebut pangsit, ada yang direbus dan ada yang digoreng. Di China, pangsit goreng atau bakar disebut Kuo Tie, banyak terdapat di Glodok atau restoran-restoran China tertentu di bilangan Jakarta Kota. Dan, di Jepang, disebut Goyza. Ada yang di goreng atau dipanggang. Rasanya, ya... tetap berbeda .....

Untuk Uzbekistan sendiri makanan pokoknya sepertinya adalah daging, baru karbohidrat menjadi sampingannya, hihihi .....

Daging-daging yang popular di sana adalah daging sapi, daging domba, daging ayam, dan daging kuda! Astaga! Tidak terpikir bahwa Uzbekistan banyak mengkonsumsi daging kuda, karena selama aku di sana, aku tidak pernah melihat seekor kuda pun! Kecuali di hari terakhir di Tashkant!

Karena ketika aku di sana, sungguh awalnya aku senang sekali karena tubuhku sangat membutuhkan protein dari semua daging yang ada di sana. Tetapi, sungguh juga, lama-lama perut terasa begah ketika setiap makan dari pagi, siang, dan malam, selalu add daging yang luar biasa banyaknya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun