Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tengah Malam di Buleleng Menuju Kuta, Tangan Kami Pun Saling Menggenggam

14 Juni 2022   16:36 Diperbarui: 14 Juni 2022   18:04 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu mobil kami keuar sampai jalan utama Buleleng, kami pun tidak melihat tiang lampu berjejer, tetapi hanya lampu2 temaram yan menyinari jalan raya, dari lampu rumah2 penduduk.

Hah!!

Jalan gelap seperti ini yang akan kami lalui sepanjang jalan menuju Kuta?? Menurutku, sangat tidak aman, dengan waktu tengah malam dan tubuh kamu yang sudah capek seharian bersenang2 di Dapur Bali Mula .....

Aku memeganga tangan sahabatku dengan tangan kiriku yang sehat, aku hanya ungin dia tahu bahwa aku akan menemanimu sepanjang perjalanan dan aku tidak akan tidur. Karena, dia butuh dukungan untuk tidak ngantuk! Ini sudah mendekati tengah malam!

Aku memang cerewet, gampang mencari tema untuk obrolan2 kami, tetapi memang dasarnya tubuh kami yang sudah capek ditambah umur kami yang memang sudah setengah abad, akhirnya terettuslah kata2 itu,

"Mas, hati2 ya. Apapun yang ada sekarang, kenyataannya kite berdua adalah orang2 pra-lansia dengan umur lebih dari 50 tahun. Sudah tuwiiirr dan sekarang kita sudah capek! Jadi, jangan coba2 kamu seakan masih muda! Jika kamu merasa ngantuk atau capek sekali, mendingan berenti saja, dan bisa istirahat di sebuah tempat. Janji, ya mas!"

Begitu kataku. Ya, aku memangggil sahabatku dengan sebuta "mas", menandakan dia meatg sudah berumur diatas aku beberapa athun, dan "mas" juga adalah panggilan hormat dan sayang untuk seseorang pria. Karena, meamng aku menghormati dia dan sekarang aku pun mencintainya.

Sahabatku, melirikku dan tersenyum. Tangan kirinya yang bebas, membalas peganagn tangan kiriku, dan kamui saling tersenyum, serta saling mengerti, ada desir2 cinta disana.

Supaya tidak ngantuk, dank arena mobil sewaan ini tidak dilengkapi dengan suara2 radio apalagi music lewat apapun, aku pun bertugas untuk terus biara dan jika mungkin bisa tertawa supaya menghilangkan kantuk.

Banyak tema obrolan kami, dan aku pun sering memegang tangannya jika tidak sibuk utuk mengontrol setirnya,matau kuusap lengannya serta punggungnya, untuk mengalirkan semangant serta rasa cinta ku yang ernyata semakin dalam.

Jika aku kehabisan kata2 untuk tema obrolan kami, atau aku capek berkata2 karena aku ngoceh terus menerus, serta sahabatku ini adalah seseorang yang yang sangat pendiam, akhirnya aku pun dam dulu, sambil memikirkan tema obrolan yan berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun