Lebih jauh, dalam tulisanku tentang kesaksianku sebagai warga disabled, bahwa aku tidak mendapatkan rasa sensibilitas dari masyarakat Jakarta. Dimana, mereka dengan seenaknya saja meyerobot dalam antrian dengan alasan 'tidak cukup untuk dimasuki kursi roda' dan dengan tatapan sinis dan kata2 yang sangat menyakitkan hari  dari hampir semua warga kota, sehingga walaupun aku sudah biasa untuk tidak terlalu peduli dengan iru semua, tetapi ada kalanya aku menjadi sedikit depresi menghadapi 'kecacatan'ku ..... Kesamaan dan kesempatan warga disabled pada semua aspek kehidupan dan penghidupan serta penyediaan aksesibilitas untuk menunjang warga disabled dalam hidup bermasyarakat adalah sudah selayaknya dan sudah seharusnya.
Di beberapa bangunan umum memang sudah di desain untuk warga disabled, tetapi tidak hanya 1 atau 2 bangunan umum saja. Semua bangunan umum harus di desain untuk warga disabled. Selanjutnya, tulisanku tentang bangunan2 umum di Jakarta yang sudah di desain menurut standard bagu bagi warga disabled.
Banyak warga disabled di dunia bahkan di Indonesia sudah berhasil menamatkan pendidikannya dan bekerja walau kehidupannya memang tidak mudah, khususnya di Indonesia. Dan banyak dari mereka, termasuk aku, mungkin factor keberuntungan bisa jadi ikut ambil bagian dalam kesuksesannya, tetapi yang palin penting adalah kami, sebagai warga disabled, dalam keberhasilan kami ini adalah adanya kemauan yang sangatkuat untuk berubah, ditambah dengan dukungan dan doa dari semua keluarga, saudara dan sahabat ......
Salamku .....
Sumber : gambar dari Google dan beberapa sumber tulisan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI