Mohon tunggu...
Muhamad Nurcholis
Muhamad Nurcholis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terus mencari

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mencari "Nilai" atas Realitas Politik Hari Ini

2 Desember 2019   18:25 Diperbarui: 4 Desember 2019   13:20 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sangat susah membayangkan kita sebagai manusia untuk tidak hidup di lingkungan masyarakat. Minimal sekadar saling menyapa antar sesamanya sebagai tanda bahwa kita pernah ada. 

Jika diluaskan, di tempat manapun kita melihat sudah begitu banyak individu atau kelompok menjalani aktivitasnya untuk menjalankan kelangsungan hidupnya.

Apa jadinya jika dalam kelangsungan tersebut terdapat tindakan atau berbagai keputusan yang kiranya akan menjadikan ketidakseimbangan hidup? Apakah ada cara lain selain diberlakukannya lembaga yang dimusyawarahkan bersama untuk menjaga kepentingan bersama?

Pentingnya Peran Warga Dewasa

Tidak ada alasan bagi orang yang paling desa pun untuk menolak dan bersembunyi dari sistem yang sudah teratur ini. 

Di dalam sistem ini, beberapa orang dipilih oleh pihak yang berwenang untuk kemudian diserahkan kepada rakyat yang berhak menentukan siapa yang pantas mewakili mereka untuk mengelola berbagai aspek di wilayahnya. Sebut saja proses Pemilu.

Dalam sistem yang biasa disebut politik ini, sebaiknya mereka yang sudah matang usianya atau senior dalam hal ini, setidaknya bisa memberikan pemahaman kepada kaum muda betapa sangat menghawatirkan jika para penerus sistem ini tidak mengerti sama sekali atau bahkan membutakan mata dan menutup telinga. 

Karena  memang sudah semakin banyak kaum muda yang justru menghindar untuk bersentuhan dengan sistem politik.
Ada beberapa sebabnya:

Pertama karena mereka memang sama sekali tidak mengerti sistem politik ini, tujuan dan apa manfaatnya untuk masyarakat pada umumnya.

Kedua, para 'orang tua' yang telah berada di dalam kepengurusan sudah beberapa kali tidak menjalankan apa yang harus dikerjakan secara semestinya. Kemudian peristiwa ini begitu dipopulerkan hingga mengalahkan pengertian sebenarnya bahwa politik itu tujuannya baik.

lustrasi aktifitas masyarakat, sumber: ayomadrasah.web.id
lustrasi aktifitas masyarakat, sumber: ayomadrasah.web.id
Yang Viral Belum Tentu Benar

Jika masih ada sebuah penilaian bahwa kesimpulan dari suatu peristiwa  itu berdasarkan apa yang sedang viral atau populer, hal ini bisa menjadi jalan berbagai pihak untuk memanipulasi segala berita dan kebenaran. 

Yang membahayakan jika kesempatan ini digunakan oleh orang-orang yang 'menyimpang', hanya untuk kepentingan mereka masing-masing.

Apalagi di era sekarang ini, yang semakin banyak orang-orang berkumpul dari yang hanya sekedar ingin terlihat  hadir hingga mereka yang sampai mencari sumber berita untuk memastikan berbagai kebenaran faktual, di dunia maya.

Sangat mudah mempengaruhi masyarakat. Oknum tak bertanggungjawab hanya perlu membuat berita yang sengaja dibuat populer dengan diviralkan di dunia maya. 

Maka para pengguna media sosial yang melihat/membaca akan dengan mudah mempercayainya. Bisa dibilang korban utamanya adalah para pemuda, yang hampir mustahil jika mereka tak pernah bergaul di dunia maya.

Politik Tidak Kejam tapi demi Kemaslahatan

Berbagai contoh kejadian seperti  anggota dewan yang ditugaskan untuk mewakili rakyat tetapi berkali-kali tidak menjalankan tugasnya dengan semestinya juga sangat populer di dunia maya. 

Secara tidak langsung, bagi mereka (khususnya pemuda) yang masih berpikir kurang luas akan menyebut bahkan bisa menyimpulkan bahwa politik akan membuat para wakil rakyat berbuat sesuatu yang tidak pantas, tidak amanah, dan merugikan rakyat.

Jika berita  ini terus menyebar dan berkembang tanpa ada pembenaran untuk menghentikannya, masyarakat akan terlanjur mengartikan politik itu kejam, di dalamnya terdiri dari orang-orang kejam.

 Kalau kejadiannya sudah seperti ini, maka orang-orang yang memang gemar dengan watak kejam bisa merasa 'pantas' untuk masuk dunia politik. Atau mereka akan bersaing dengan niat 'untuk mengalahkan'.

Sebaliknya orang yang memiliki watak jujur, mereka enggan bergabung karena sudah terlanjur termanipulasi berita bahwa politik itu kejam. Akan bahaya jika yang berkumpul di dunia politik adalah orang-orang yang memiliki niat untuk saling mengalahkan satu sama lain.

Karena itu, pentinglah peran orang tua (senior dalam memahami politik) untuk mengembalikan pengertian politik yang sebenarnya dengan segala kebaikan dan manfaatnya untuk masyarakat. 

Tunjukkan juga dengan kerja amanah sebagai bukti bahwa yang mereka kerjakan adalah untuk keadilan sosial. Agar suatu saat, politik tidak lagi dianggap sesuatu yang kejam, melainkan sebuah kemaslahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun