Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Miranda Oh Miranda

17 Oktober 2019   01:47 Diperbarui: 17 Oktober 2019   01:56 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hair Colour Miranda, sumber : https://s0.bukalapak.com/img/5647310904/w-1000/Hair_Color_Pewarna_Rambut_Miranda.jpg

Jam sudah menunjukkan pukul 10.25 malam ketika Miranda kemudian membuka matanya. Setengah jam lebih ia tertidur lelap di sofa ruang praktikku. Aku membiarkannya saja karena mata ini pun tak pernah lelah memandanginya dengan penuh kekaguman. Rugi rasanya ketika mata ini harus berkejap sejenak. Tapi menurut dokter, mata sesekali harus berkejap. Tujuannya adalah agar bisa meratakan air mata yang kaya akan oksigen ke seluruh permukaan mata, dan sekaligus juga bisa membersihkan kotoran yang menempel di kornea mata.

Kalau mata tak berkejap, maka mata akan kekeringan. Kalau sudah begini, sebaiknya segera saja menghubungi dokter mata.

Namun, kalau seseorang itu memang sengaja melakukannya, maka sebaiknya segera menghubungi dokter psikiatri/jiwa!

Aku ini kebetulan seorang dokter psikiatri alias dokter jiwa. Tadinya aku bercita-cita ingin menjadi seorang dokter bedah plastik, sesuai dengan saran ayahku yang juga seorang dokter mata. Namun berjalannya waktu, tanpa kusadari aku kemudian menjadi seorang dokter psikiatri.

"Awas kamu nanti jadi ikutan sinting Rud.." kata ayah ketika itu. Rupanya ayah ini masih trauma dengan salah satu mantan pacarnya dulu, yang kebetulan adalah seorang dokter residen psikiatri.

Ayah memang termasuk playboy yang memiliki banyak pacar. Dulu itu ada pacar ayah anak fakultas Senirupa yang ternyata jadi "sinting" juga ketika tahu diselingkuhi ayah.

Jadi pendidikan seseorang itu tidak ada hubungannya dengan gejala sinting. Setiap orang, laki atau perempuan, berpendidikan atau tidak, pasti akan sinting juga ketika diselingkuhi pasangannya.

Apa enaknya sih jadi dokter Jiwa?

Jelas lebih enak dong daripada dokter THT yang pekerjaannya memeriksa upil dan kotoran telinga orang itu. Atau juga jika dibandingkan dengan dokter kandungan yang sering harus menahan kantuk ketika menolong persalinan pasien pada dini hari.

"Hai sayang" suara Miranda yang baru bangun mengusik lamunanku.

"Hai darling, sudah enakan? lelap banget tidurnya" kataku sambil tertawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun