Di era yang serba digital, permainan n tradisional perlahan-lahan tergantikan oleh game online yang ada di gadget. Namun ada satu permainan tradisional yang sempat redup oleh game online dan dalam beberapa bulan terakhir permainan ini kembali hidup di kalangan masyarakat, terlebih lagi anak-anak hingga remaja. Permainan tradisional itu adalah layang-layang, bukan hanya sekedar permainan, melainkan bagian dari cerita masyarakat pada saat mengabiskan waktu di sore hari bersama-sama. Begitu juga dengan seorang anak yang mengenal layang-layang melalui kakak
Meski tampak sederhana, bermain layang-layang ternyata punya tantangan tersendiri. “Tidak begitu susah jika sudah terbiasa, susah di awal dan saat menerbangkan layang-layang,” katanya. Proses menerbangkan memang menjadi kunci—salah sedikit, layangan bisa langsung jatuh. Namun, setelah terbiasa, tantangan itu justru berubah menjadi bagian seru dari permainan.
Selain teknik, waktu juga sangat menentukan. Sore hari menjadi waktu paling ideal, ketika matahari mulai condong ke barat dan angin berhembus lebih kencang daripada biasanya. “Saat sore hari, sekitar jam setengah 5 dan saat angin lagi kencang-kencangnya,” jelasnya. Pada momen itu, langit biasanya dipenuhi warna-warni layangan, menciptakan pemandangan indah yang sulit ditandingi oleh permainan modern sekalipun.
Menariknya, untuk bisa mahir bermain layang-layang ternyata tidak membutuhkan waktu lama dan semua kalangan bisa mencoba bermain. “Ngga butuh waktu yang lama karena pada dasarnya layangan akan mudah terbang saat angin sedang kencang,” katanya lagi. Dengan sedikit latihan dan kondisi angin yang tepat, siapa saja bisa menikmati sensasi melihat layangan terbang tinggi, bebas menari di udara.
Kisah sederhana ini menunjukkan bahwa layang-layang bukan hanya sekadar permainan biasa, melainkan juga menjadi sarana belajar, kebersamaan, dan kenangan yang tak ternilai dan tak tergantikan oleh game online. Di balik setiap layangan yang terbang di langit biru, ada cerita tentang usaha, tawa, dan hubungan yang terjalin saat bermain bersama. Permainan tradisional ini mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal yang sederhana—dari seutas benang, selembar plastik, dan tiupan angin.
Lebih jauh lagi, permainan layang-layang memberi pesan moral bahwa kita tidak boleh melupakan akar budaya dan kebersamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah derasnya arus digital, permainan ini mengingatkan kita bahwa kesenangan tidak selalu harus mahal atau canggih. Kadang, kebahagiaan justru hadir ketika kita bisa berbagi momen, bekerja sama, dan tertawa bersama orang terdekat, bahkan bersama dengan orang yang awalnya tidak kenal menjadi kenal karena bermain bersama
Melestarikan permainan tradisional seperti layang-layang berarti menjaga warisan, memperkuat ikatan sosial, sekaligus menumbuhkan rasa syukur atas hal-hal sederhana. Dari layangan yang terbang di langit, kita belajar bahwa hidup pun butuh keseimbangan: antara bermain dan belajar, antara tradisi dan modernitas, serta antara kesederhanaan dan kemajuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI