Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengusir Tamu yang Baik

10 Juni 2012   04:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:10 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13393033221738668112

Hahahaha... memang  judul di atas terkesan tidak manusiawi apalagi Islami. Masak ada tamu datang ke rumah kok diusir. Padahal dalam pandangan agama (yang saya anut) memuliakan tamu adalah bagian daripada iman seperti yang diriwayatkan dalams ebuah hadist,

Rasulullah bersabda yang artinya, ”Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tamunya." (Muttafaqun 'Alaihi) - Hidayatullah.com

Judul di atas juga ambigu, artinya bisa caranya yang baik, atau tamu yang akan 'diusir' itu yang baik. "Lah tamunya sudah baik kok diusir sih." Demikian mungkin pikiran Anda. Masalahnya terkadang, ada saja orang-orang yang bertamu yang kita tidak kehendaki dengan berbagai macam alasan. Misalnya seseorang yang naksir kita, terus dia bertamu tak kenal waktu dan terlalu sering karena masih 'usaha'. Ada juga tamu tak diundang yang kalau bertamu berjam-jam hingga membuat kita lelah dan mengganggu aktifitas kita yang lainnya. Maka, Anda harus menerapkan strategi untuk menolak bahkan mengusir tamu yang tidak Anda kehendaki, tanpa takut dianggap tidak memuliakan tamu. Di desa saya, ada kepercayaan, bila si tuan rumah menaburkan garam dapur di ruang tamu tempat si tamu tersebut berada, maka 'katanya' berkhasiat untuk membuat si tamu tidak betah. Ada juga ibu-ibu yang menggunakan jurus sapu untuk mengusir tamu yang sedang menemui anak gadisnya. Si ibu pura-pura menyapu sambil mengebut-ngebutkan sapunya agar membuat si tamu tahu diri, merasa tidak nyaman dan akhirnya pamit pulang. Hehehe... trik itu saya yakin tidak akan berhasil bagi tamu yang si cuek bebek, keras hati dan teguh pendirian. Menurut saya, kata kunci penyelesaian masalah tamu yang tidak Anda harapkan tersebut adalah 'Komunikasi Asertif'. Komunikais Asertif adalah komunikasi yang singkat, jelas, jujur, dan terbuka, namun disampaikan dengan cara yang terbaik agar memperhatikan juga perasaan si tamu. Namun jangan sampai juga berperilaku submisif, yang  takut berkonflik dengan orang lain dan mengorbankan perasaan sendiri. Berikut cara yang bisa Anda lakukan saat menerima atau mengusir tamu yang tidak Anda kehendaki:

  1. Seseorang yang tidak Anda harapkan tiba-tiba telpon dan mengatakan dia sedang berada di sekitar daerah tempat tinggal Anda. Dia minta ijin untuk sekalian mampir. Bila Anda tidak suka, maka Anda boleh mengatakan, "Sorry ya Jack, aku memang lagi di rumah sekarang. Tapi lagi ghak enak hati untuk menerima tamu nih." Tidak perlu berbohong untuk menolaknya dan jangan beri harapan palsu dengan mengatakan, "mainnya lain kali aja ya."
  2. Seseorang yang tidak Anda harapkan, tiba-tiba sudah berada di depan pintu rumah. Andapun terpaksa menemuinya dan membukakan pintu sambil berkata, "Ada apa ke sini?" Diapun menjawab, "cuman main saja, bolehkan aku masuk?". Jika toh 'untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak', persilahkan dia masuk sambil berkata, "bolehkok, tapi jangan lama-lama ya. Aku lagi banyak kerjaan nih." Berterus terang di awal bahwa Anda tidak menginginkan dia bertamu terlalu lama akan lebih baik bagi kesehatan Anda. Mungkin Anda bisa mempersilahkan dia duduk di kursi teras saja, dan tidak perlu masuk ke dalam rumah. Bila Anda ingin memberi suguhan, silahkan saja sebagai bagian dari penghormatan pada tamu.
  3. Gunakan kalimat pendek  untuk bertanya, misal, "ngapain ke sini?". Sedangkan bila dia bertanya, maka sebaiknya Anda jawab dengan kalimat pendek seperti, "iya", "tidak", "boleh jadi", "oh begitu ya", "ghak tahu", "maaf itu bukan urusan saya", "wah ghak ngerti aku" dan kalimat pendek lainnya. Jangan mencoba menjawab sejelas-jelasnya dengan kalimat panjang, karena si tamu akan menangkapnya sebagai sinyal bahwa Anda  enjoy dengan kedatangan dan pembicaraannya.
  4. Cara nomer 3 juga berlaku bila Anda seringkali menerima SMS dari orang yang tidak Anda sukai. Jawab saja dengan singkat dan tidak perlu mengembangkan cerita yang membuat dia bertanya atau menanggapi lebih lanjut. Bila Anda tidak cukup nyaman tidak membalas SMSnya, cukup jawab di SMS pertama Anda terima. Selebihnya biarkan dia berfikir bahwa Anda tidak mengharapkan berkomunikasi dengan Anda.
  5. Jangan mengambil inisiatif untuk membuka topik pembicaraan dengan bertanya walau tujuannya untuk basa-basi. Kalau perlu, batasi pembicaraan dengan berkata, "sorry ya, saya ghak suka ngomongin hal tersebut".
  6. [caption id="attachment_187039" align="alignright" width="354" caption="diambil dari dauncimeng.blogspot.com"][/caption] Bila waktu yang Anda sediakan untuk menerima si tamu dirasa sudah cukup, maka ingatkan dia kalau Anda tidak bisa menerima dia terlalu lama karena ada alasan yang masuk akal. Misal, "Eh sorry ya, aku ngantuk nih.", "Eh sorry Jack, aku ada banyak kerjaan nih, ngobrolnya lain kali lagi aja ya."
  7. Jika si Jack tidak cukup bebal untuk menerima pesan Anda, maka tetap Anda tidak diperkenankan untuk mengusir secara kasar. Gunakan jurus terakhir dengan meminta bantuan pada orang lain alias stuntman (peran pengganti) seperti bokap atau opung dengan berkata, "Jack, sorry ya, aku masuk dulu. Kamu ngobrol sama bokapku aja. Yuk bye...". Tinggalkan tempat tanpa harus meminta persetujuan dari si Jack. Minta bokap untuk menemui  si Jack. Kemudian bayangkan, bokap Anda akan berteriak dari teras depan, "Ning...... tolong ambilkan kacamata bapak yang di dekatnya golok di rak senjata itu ya....". Dijamin si Jack akan minta pamit kalau yang menemui bokap Anda dengan tampang  kumis melintang gigi kuning kehitaman dan kepala botak plontos mengkilap.

Jika cara di atas tidak juga membuat si Jack pulang, segera telpon kantor polisi atau rumah sakit jiwa terdekat, siapa tahu memang si jack mengalami kelainan kejiwaan. Kalau sudah seperti ini, wah sayapun bisa kehilangan kata-kata dan cara untuk mengusirnya secara halus maupun kasar. :) Semoga cara di atas bisa membantu Anda mengusir tamu tanpa merasa dianggap tidak memuliakan tamu. _______________ Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan seorang teman mahasiswi yang bertanya karena sering kali tidak berkenan saat  ada pria yang mencoba 'dating' ke rumahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun