Mohon tunggu...
Choeriyah 014
Choeriyah 014 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa UMNU Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyoroti Ketidaksetaraan Sosial dalam Akses dan Pemanfaatan Teknologi Informatika

12 Mei 2024   10:42 Diperbarui: 13 Mei 2024   20:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"kesenjangan-digital-masih-terjadi-di-indonesia-penetrasi-internet-didominasi-2-daerah-zcu"

Internet memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial, yang merupakan salah satu kemajuan terbesar sepanjang masa. Usaha kecil memiliki kesempatan untuk mengakses pasar global berkat internet. Anak-anak di daerah termiskin dan paling terpencil sekarang memiliki akses ke pengetahuan yang sama seperti anak-anak di daerah yang lebih maju berkat penggunaan internet sebagai sumber pembelajaran. Keluarga di pedesaan dapat mendapatkan layanan kesehatan digital dari mana pun mereka berada berkat kemudahan internet. Internet juga merupakan "kantor berita" gratis yang mendorong kebebasan berpendapat dan memungkinkan seseorang untuk berbagi informasi dengan banyak orang.


Namun, bagaimana dengan mereka yang terus hidup di bawah garis kemiskinan?
Di era yang serba digital ini, manfaat kemajuan teknologi sangat dirasakan. Di bidang pendidikan, kesehatan , dan Sosial yang mampu menghubungkan orang diseluruh dunia.

Dalam era informasi saat ini, ketidaksetaraan sosial dalam akses dan pemanfaatan teknologi informatika menjadi masalah yang semakin penting. Meskipun teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menawarkan banyak manfaat bagi banyak orang di seluruh dunia, masih ada banyak komunitas dan individu yang terpinggirkan dari akses yang ada. Beberapa komponen yang mempengaruhi ketidaksetaraan sosial dibahas dalam artikel ini:

  • Akses Fisik dan Infrastruktur: Saya melihat ketidaksetaraan dalam akses fisik terhadap infrastruktur teknologi, seperti akses internet, kemampuan untuk membeli perangkat keras, seperti ponsel pintar, yang sulit didapat bagi orang miskin, dan konektivitas di daerah pedesaan.
  • Keterampilan Digital: Saya membahas masalah dengan keterampilan digital seperti kurangnya akses ke pendidikan teknologi informasi, tingkat literasi digital yang rendah, dan disparitas antargenerasi dalam keterampilan. Banyak anak-anak remaja, terutama di zaman media sosial saat ini, kadang-kadang tidak dapat membedakan antara konten positif dan negatif. karena kurangnya literasi dan kebebasan media sosialnya.
  • Ketidaksetaraan Akses ke Layanan Digital: Saya membahas masalah yang berkaitan dengan akses ke layanan digital, seperti layanan kesehatan online, dan ketidakmampuan teknologi untuk menyediakan layanan yang memadai untuk semua orang. Akses ke layanan pendidikan digital, termasuk ketersediaan materi pembelajaran online, ketersediaan internet, dan kendala teknologi yang menghalangi anak-anak untuk belajar jarak jauh. Akses ke layanan pemerintah online, termasuk pembayaran tagihan online, dan akses ke layanan pemerintah lainnya.

Selain itu, saya menemukan beberapa hal yang diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial dalam informatika. Ini termasuk kebutuhan akan kebijakan yang inklusif, inovasi teknologi yang lebih berfokus pada pengguna, dan kolaborasi antara sektor swasta, masyarakat sipil, dan pemerintah untuk memastikan bahwa semua orang mendapatkan manfaat dari revolusi digital secara merata. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun