Mohon tunggu...
Faltias Patriabara
Faltias Patriabara Mohon Tunggu... Lainnya - Penggiat Pariwisata

seorang mahasiswa pariwisata dari sebuah universitas negeri di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Traditional Melegenda: Gudeg Permata

20 Juni 2022   20:07 Diperbarui: 20 Juni 2022   20:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu makanan yang membuat saya cukup betah di Yogyakarta adalah gudeg. Makanan yang biasanya disajikan dengan nasi, sayur gudeg, krecek, dan aneka lauk berbumbu areh ini cukup sederhana. Namun yang membuat saya jatuh cinta dengan gudeg adalah rasa dari gudeg itu sendiri. Gudeg memiliki struktur rasa yang Umami: manis, asin, kecut, dan pahit yang sangat menggugah selera. 

Salah satu gudeg yang legendaris di Yogyakarta adalah Gudeg Permata, gudeg yang sudah ada sejak tahun 1961 ini masih kokoh berdiri seakan tidak digerus ombak ditengah banjirnya restoran gudeg-gudeg modern yang beberapa tahun belakangan ini bermunculan. Gudeg yang semenjak dahulu kala dimiliki oleh keluarga bu Pujo ini masih menggunakan resep-resep yang sama dengan apa yang dijual sekarang ini. 

Ketika pertamakali menginjakkan kaki di warung gudeg ini, harum gurih di hidung yang bisa dierasakan dan presentasi gudeg yang menarik membuat pembeli yakin mengapa gudeg ini menjadi langganan para artis.

Gudeg basah yang masih dimasah dengan cara yang tradisional disajikan di Gudeg Permata dengan rasa gudeg rasa yang tidak terlalu manis, cocok untuk lidah mereka yang tidak terlalu menikmati manis dalam makanan, lauk pauk seperti ayam, telur, tahu dan tempe areh memberikan citra rasa yang sangat gurih, 

ditambah lagi dengan adanya krecek yang pedasnya cukup membakar lidah menjadi pelengkap yang sangat nikmat untuk hidangan gudeg ini. Salah satu yang menjadi andalan saya ketika menyantap gudeg di Gudeg Permata adalah nasi, gudeg, krecek, tahu areh, dan telur areh tak lupa meminta tambahan kuah areh.

 Santapan tengah malam ini cukup untuk menenangkan perut yang rewel berbunyi. Menyantap hidangan gudeg tengah malam ditemani oleh segelas teh panas dan suasana dingin sehabis hujan memang tidak ada duanya.

Gudeg ini berada di Jalan Gajah Mada No. 2 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta dan buka hanya pada pukul 20.00 hingga pukul 01.00 WIB. Tak ada salahnya mengunjungi gudeg ini ketika sedang berkunjung ke Yogyakarta. Hidangan nikmat dengan harga terjangkau memang Jogja banget.

Namun perlu berhati-hati ketika pergi ke gudeg ini karena gudeg ini sangat nagih. Jadi tunggu apa lagi, jangan sampai kehabisan gudeg ini karena berbagai jenis makanan di gudeg ini cepat ludes.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun