Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hargailah Sejarah dan Wawasan Kebangsaan

28 November 2019   22:34 Diperbarui: 28 November 2019   22:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh sikap dua murid SMP di Batam yang menolak hormat pada Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat upacara bendera. Pihak sekolah akhirnya mengembalikan kepada orangtua masing-masing karena tidak berdaya mengubah sikap dua orang murid tersebut.

Sebelumnya, pihak sekolah sudah melakukan upaya pendekatan dengan para orangtua masing-masing namun gagal,karena mereka tetap menolak melakukan penghormatan bendera dan menyenyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beberapa pihak menyebut bahwa mereka bersikap itu karena mereka menganut ajaran tertentu.

Mungkin ini merupakan awal dimana kita sadar bahwa  kasus intoleransi yang mengarah ke toleransi itu ada dalam berbagai bentuk. Meski belum merupakan sesuatu yang radikal, bisa dipahami bahwa itu adalah fenomena intoleransi karena bagaimanapun sebagai warga negara kita harus menghargai perlengkapan yang menyertai sebuah negara itu berdiri . Apalagi itu adalah negara kita sendiri, sehingga mau tak mau kita harus menghargai dan menghormatinya.

Fenomena ini memang terjadi akhir-akhir ini karena beberapa pengaruh global termasuk pemahaman salah soal negara yang berdasar agama; berdasar kekhilafahan dimana agama menjadi basis mutlak dari sebuah negara. Dimana hukum yang mendasar negara itu juga berdasarkan agama.

Hal ini jugalah yang mendasari cita-cita Islamic State  yang lebih dikenal dengan ISIS. ISIS melakukan berbagai agitasi dan provokasi yang seakan itu adalah citacita luhur agama yang mereka anut. Tidak itu saja, ISIS juga melakukan berbagai kekerasan yang menghalalkan semua cara untuk bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan.

Sehingga praktek-praktek seperti ini akhirnya ditentang oleh negara yang dominan rakyatnya juga beragama Islam. Ini membuktikan bahwa hal-yang dilakukan oleh IS dan dipuja oleh banyak orang radikal adalah hal yang tidak ideal bagi masyarakat Islam itu sendiri.

Dari kasus ini mungkin kita bisa belajar bahwa sangat penting bagi generasi muda untuk mengerti sejarah  sebuah negara dan menghargainya. Begitu juga para murid juga harus dibekali dengan wawasan kebangsaan yang cukup agar bisa hargai konteks berbangsa dan bertanah air.

Bukan hanya itu saja, kita juga harus sadar apa yang menjadi hak dan kewajiban rakyat dalam sebuah negara. Jika  tidak setuju, mungkin di sini kita bisa menyarankan agar orang tersebut pindah kewarganegaraan ke negara yang sesuai dengan pemahamannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun