Mohon tunggu...
Money

Maslahah Konsumsi dalam Prespektif Ekonomi Islam, Sosialis, dan Kapitalis

18 Februari 2019   13:11 Diperbarui: 18 Februari 2019   13:37 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di antara dua teori tersebut yang telah kita ketahui banyak digunakan oleh sistem perekenomian dunia adalah ekonomi Konvensional, yang mana seseorang memen uhi kebutuhan dengan bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utilty) dalam kegiatan konsumsinnya. Sedangkan utility secara bahasa berarti berguna (usefulness) membantu (helpfulness) atau menguntungkan (advantage), dalam konteks tersebut bahwasannya barang yang diproduksi dapat berguna dan membantu ketika mengkonsumsinya. Sekaligus menguntungkan bagi produksi.

Dengan kata lain demi memenuhi kebutuhan konsumen untuk memperoleh kepuasan (utility), sehinnga produksi menggunakan segala cara untuk mencapai hal tersebut yang berhimbas pada konsumen lain. Sehingga disini tidak adanya kemaslahatan antara masyarakat satu dengan yang lainnya karena di situ masih adanya pihak yang dirugikan. Sifat dan karakter manusia yang egosentris dan individualistik sehingga muncul hal tersebut, prosesnya kalau ada barang dan jasa yang harganya tinggi sehingga memberikan laba yang sangat besar (laba super normal) kepada para produsennya, banyak orang akan tertarik memproduksi barang yang sama. 

Akibatnya supply meningkat dan cateris paribus supply menyusut dengan akibat harga mening kat lagi. Harga akan berfluktuasi (naik-turun) tipis dengan kisaran yang memberikan laba yang sepantasnya saja (laba normal) bagi para produsen. Hal yang sama berlaku buat jasa distribusi.

Dalam teori tersebut tidak adanya campur tangan pemerintah dalam harga pasar atau bisa disebut laissez-faire yang artinya ekonomi pasar bebas, yang pada akhirnya muncullah persaingan kotor yang disebabkan kalah persaingan dalam pasar ada juga dengan penekanan para labor (buruh)untuk meningkatkan kwalitas produksi dengan modal yang minimum dapat menghasilkan laba yang besar.

Maka didalam teori adamsmith tidak berlaku lagi hal tersebut karena semua saja diperbolehkan, pengusaha(produksi)atau majikan mulai berperilaku dengan kesewena-wenangan darisisi upah, pekerja(labor) di luar perikemanusiaan sehinngga dampaknya revolusi industri, yang dikarenakan tidak adanya campur tangan pemerintah labor bagaikan binatang, dalam era itu diseluruh dunia juga mengenalnya dengan sebutan perbudakan, karena tidak adanya campur tangan pemerintah mereka tidak ada perlindungan dari pemerintah.

Dengan kondisi tersebut muncullah pemikiran Karl Marx yang menentang teori Adam Smith terutama dalam karyanya Das Kapital. Di dalam teori tersebut karl marx menggugat semua ketimpangan yang diakibatkan oleh mekanisme pasar yang tidak boleh dicampuri oleh pemerintah. Marx sendiri menyimpulkan bahwasannya untuk membebaskan penghisapan manusia oleh manusia, tidak boleh ada orang yang mempunyai modal yang dipakai untuk berproduksi dan berdistribusi dengan maksud untuk memperoleh laba. Sehingga yang ada ketika dicampuri tangan atau dipegang pemerintah setiap orang adalah pegawai negeri. Sehingga kesejahteraan masyarakat dipegang pemerintah semua alat, lahan, produksi dll milik negara. Dengan ini tingkat konsumsi masih bisa dikendalikan pemerintah.

Seiring berjalannya waktu dengan persaingan dalam penerapan kedua teori Adam Smith dan Karl Marx dunia terbelah menjadi 2 Uni soviet, Eropa Timur, China, beberapa negara lain yang menerapkan sistem karl Marx, sisanya menerapkan sistem Adam Smith dan mangakui sepenuhnya gugatan Karl Marx tetapi tidak membuang mekanisme pasar dan kapitalisme. persaingan ini berlangsung sekita 40 tahun yang dimenangkan oleh barat. Kalau pun dalam sistem tersebut dimenangkan barat dengan sistemnya (kapitalis) beberapa negara masih menggunakan sistem Karl Marx yang murni maupun tidak, salah satu contohnya negara Cina dengan sistem pemerintahannya menggunakan sistem sosialis sedangkan perekonomiannya menggunakan campuran kapitalis dan sosial.

Kedua sistem ini dalam penerapannya masih belum ada kata kesejahteraan bagi masyarakat karena itu semua masih adanya egosentris dan individualistik disetiap manusia sehingga perlu adanya pendidikan moral dalam pengelolaan ekonomi dan sumber daya. Kegagalan dari kedua sistem tersebut muncullah teori baru dalam  sistem ekonomi yaitu Ekonomi islam yang berpedoman pada hadits dan Al-Quran yang mana di situ semua telah diatur mulai dari personal maupun global. Dilihat karakteristik Ekonomi Islam yang disebutkan dalam Al-Mawsu'ah, Al-Ilmiah wa Al-Amaliyah Al-Islamiyah:

Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas hartanya dalam hal ini semua yang ada didunia ini hakikatnya milik Allah, manusia hanya saja diberi hak untuk memanfaatkannya tanpa menghilangkan kepentingan orang lain, dengan artian kepemilikan disini tidak mutlak ekonomi terikat dengan aqidah syariah, dan moral dalam hal  ini pekerjaan tersebut bernilai ibadah menurut aturan-aturan yang berlaku keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan dalam hal ini semua yang dilakukan untuk mencapai kebahagiaan akhirat ekonomi islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan umum, maksudnya ketika kita menyejahterakan diri sendiri tidak boleh mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain atau masyarakat umum.

Kebebasan individu dijamin dalam Islam dalam artian kebebasan disini tidak mutlak, negara ikut campur tangan atau wewenang dalam perekonomian, negara hanya bertugas melindungi dan menjamin masyarakatnya dengan kehidupan yang layak. Bimbingan konsumsi dalam hal perilaku dan mengkonsumsi sudah tertulis dalam aturan Allah.

Petunjuk Investasi menjelaskan proyek dalam pengelolaan ekonomi menurut islam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun