Mohon tunggu...
Chindy VallencyaPramesti
Chindy VallencyaPramesti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 Sains Informasi UPN Veteran Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Iklim dan Dampaknya

17 Juni 2023   19:18 Diperbarui: 17 Juni 2023   20:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa kurun waktu terakhir ini, perubahan iklim telah menjadi isu paling urgent serta ancaman nyata bagi seluruh penduduk bumi yang wajib diwaspadai. Perubahan iklim merupakan suatu bentuk perubahan statistik jangka panjang dalam suhu, pola cuaca, dan iklim bumi. Hal ini tentunya akan mengakibatkan terjadinya perubahan dalam variabel iklim seperti, suhu udara, curah hujan, kelembaban, angin, serta pola aliran angin.


Menurut PBB, perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin dapat terjadi secara alami tetapi sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi penyumbang utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.


Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah perubahan yang disebabkan baik langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan susunan atmosfer bumi dan perubahan variabilitas alami iklim selama kurun waktu yang dapat dibandingkan.
 
Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan iklim dapat terjadi baik secara alami ataupun karena aktivitas manusia. Perubahan iklim yang terjadi secara alami dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti, siklus alam, perubahan aktivitas matahari, dan vulkanisme. Namun, jika diamati dalam beberapa kurun waktu terakhir ini perubahan iklim lebih dominan disebabkan oleh aktivitas manusia. Adapun beberapa aktivitas manusia yang menjadi faktor utama penyebab perubahan iklim, meliputi :

1. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 

Jika diamati, faktor utama penyebab perubahan iklim saat ini disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer. Emisi ini dapat berasal dari berbagai sektor seperti sektor industri, transportasi, pembangkit energi, pertanian, dan deforestasi. Pembakaran bahan bakar fosil seperti gas, batu bara, dan minyak bumi menjadi sumber utama peningkatan emisi karbon dioksida (CO2). Selain itu, aktivitas manusia dalam sektor pertanian juga berkontribusi pada peningkatan emisi metana (CH4) dan nitrogen oksida (N2O). Adapun gas – gas rumah kaca lainnya seperti hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6), disebabkan karena adanya pendingin ruangan, dan isolator listrik yang digunakan dalam berbagai industry serta aplikasi. Hal ini tentunya akan menghasilkan efek rumah kaca, dan menyebabkan peningkatan suhu bumi.

2. Deforestasi 

Penebangan hutan secara besar – besaran serta pemanfaatan lahan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab utama deforestasi. Ketika hutan ditebang, hutan yang seharusnya berperan penting dalam penyerapan CO2 melalui proses fotosintesis justru akan kembali melepaskan cadangan karbon yang dimilikinya dalam bentuk CO2. Hal ini tentunya akan meningkatkan emisi gas rumah kaca.

3. Polusi Udara 

Sisa – sisa pembakaran bahan bakar fosil dan industri dapat menyebabkan pencemaran udara. Hal ini dikarenakan partikel – partikel polutan yang dilepaskan ke atmosfer bumi dapat mempengaruhi kondisi iklim dan proses radiasi yang nantinya akan berpengaruh terhadap pembetukan awan dan distribusi curah hujan.

Sehingga dapat dilihat bahwa, faktor – faktor tersebut berinteraksi dengan sistem iklim di bumi dan menyebabkan perubahan keseimbangan energi yang pada akhirnya berujung pada peningkatan suhu rata – rata bumi dan perubahan iklim. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perubahan iklim guna meningkatkan kesadaran dalam setiap tindakan yang diambil dan dampaknya terhadap lingkungan.  
 
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Linkungan  
1. Mencairnya Es di Kutub Utara dan Kutub Selatan 

Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu di kutub tentunya dapat menyebabkan pencairan es di kutub. Pencairan es di kutub akan berdampak pada peningkatan permukaan air laut yang dapat merusak ekosistem yang ada. Selain itu pencairan es di kutub juga akan melepaskan cadangan metana (CH4) yang terkandung di dalam es. Hal ini tentunya dapat memnicu pecepatan laju pemanasan global.

2. Perubahan Pola Hujan dan Kekeringan 

Perubahan iklim tentunya akan berdampak pada perubahan pola hujan yang ekstrim dan tidak teratur. Hal ini akan menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir yang parah, sedangkan beberapa daerah lainnya mengalami kekeringan. Daerah yang dilanda banjir tentunya akan mengganggu hasil pertanian, sumber daya air, dan ekosistem air tawar. Sementara daerah yang dilanda kekeringan akan kekurangan air, kehilangan hasil panen, kelaparan, bahkan konflik sosial lainnya.

3. Perubahan Ekosistem dan Hilangnya Keanekaragamaan Hayati 

Perubahan iklim dapat mengubah struktur dan fungsionalitas suatu ekosistem seperti mempengaruhi siklus nutrisi, polinasi, dan interaksi antar spesies. Sehingga nantinya beberapa spesies akan kesulitan dalam beradaptasi dan berdampak pada penurunan bahkan kepunahan beberapa spesies. Hilangnya keanekaragaman hayati yang terjadi secara signifikan tentu dapat mengganggu dan mengurangi ketahanan ekosistem terhadap perubahan lingkungan.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi perlindungan lingkungan dan meningkatkan pemahaman terkait langkah – langkah apa saja yang nantinya harus diambil dalam mengurangi dampak negative dari perubhan iklim tersebut.  
 
Upaya Mitigasi dan Adaptasi  
Dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi dampaknya, tentu diperlukan upaya mitigasi dan juga adaptasi. Adapun upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim yakni, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan menerapkan energi terbarukan seperti (tenanga surya, angin, atau bahkan hidroenergi), melakukan pengelolaan dan penghijaun hutan (reboisasi), serta meningkatkan efiensi energi baik dalam sektor industri, transportasi, dan juga bangunan. 


Sementara itu, upaya adaptasi sendiri melibatkan penyesuaian diri terhadap perubahan iklim yang tentu saja tidak dapat dihindari. Adapun upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat dilakukan yakni, melakukan pembangunan infratsruktur yang tangguh iklim seperti (membuat bangunan yang tahan terhadap banjir atau badai), mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan seperti (perubahan pola tanam dan pengelolaan sumber daya air), serta mengintegrasikan strategi pengurangan resiko terhadap bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun