Saat ini Indonesia menjadi peringkat satu dalam negara paling malas jalan kaki sedunia. Menurut studi yang dilakukan oleh ilmuan Stanford, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan kaki 3.513 langkah perhari. Penelitian yang dilakukan ilmuan Stanford University tersebut dilakukan terhadap 717.627 orang dari 111 negara di berbagai belahan dunia dalam waktu selama 95. Ilmuan Stanford University melakukan palacakan pergerakan melalui aplikasi di smartphone yang fiturnya dapat melacak pergerakan. Sehingga penelitian yang bertujuan untuk survei kesehatan ini menajdikan Indonesia peringkat satu dengan penduduk yang paling malas berjalan kaki sedunia.
Angka ini berbeda dengan negara lain seperti di Hong kong yang menunjukan bahwa setiap hari mereka berjalan dengan rata-rata sebanyak 6.880 langkah perharinya.
Apa saja sih alasan mengapa masyarakat Indonesia malas berjalan kaki?
- Cenderung lebih menggunakan transportasi UmumÂ
Dilansir dari rdk.fidkom.uinjkt.ac.id masyarakat Indonesia cenderung lebih menggunakan transportasi umum dibandingkan jalan kaki meskipun dalam jarak tujuan yang sangat dekat. Dikarenakan seperti yang diketahui bahwa di Indonesia memiliki banyak transportasi umum seperti bus Transjakarta, Kereta KRL, MRT, LRT, dan lain-lain. Alasannya adalah dengan menggunakan transportasi umum bisa mengefisiensikan waktu ke tempat tujuan.
- Cenderung lebih menggunakan kendaraan pribadi
Dilansir dari its.ac.id banyak sekali masyarakat Indonesia yang menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2019 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 133 juta unit. Apalagi setiap tahun jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat. Alasannya adalah untuk mengefisiensi waktu sampai dengan tujuan dan jauhnya akses kemana-mana di desa terpencil.
- Fasilitas dan kebersihan pejalan kaki di Indonesia yang kurang memadai
Sebagian besar trotoar yang telah disediakan tidak mendukung kenyamanan dan kebersihan karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih membuang sampah sembarangan dan merusak area trotoar sehingga mengganggu masyarakat dalam berjalan kaki di trotoar tersebut.
- Suhu Yang Panas
Faktor suhu juga berpengaruh kepada masyarakat Indonesia, rata-rata suhu di Jakarta adalah 31-33 Derajat Celcius. Sehingga apabila berjalan dibawah sinar matahari yang terik akan membuang tenaga bahkan menghasilkan keringat yang banyak sehingga masyarakat Indonesia lebih cenderung menggunakan transportasi umum yang memiliki fasilitas AC.