Tiga detik...
Noah yang masih menutup matanya mengernyit bingung. Bukankah seharusnya pedang itu sudah menembus tubuhnya?
Noah membuka mata dan memastikan bahwa tubuhnya masih baik-baik saja.
"Bodoh! Kenapa kamu sangat memasrahkan nyawamu huh? Apa kamu sudah bosan hidup?"
Noah yang mendengar suara seorang gadis itu pun mengangkat kepalanya.
Hal yang ia lihat pertama kali adalah tiga tubuh penjahat yang terkapar dengan anak panah bersarang di tubuh mereka, lalu disebelahnya seorang gadis berdiri membawa busur panah ditangannya sambil melihat ke arah Noah.
Gadis itu, gadis yang sama dengan yang ia lihat beberapa saat lalu dipinggir danau.
"Kamu mau diam disitu sampai gerombolan penjahat itu menyerang kita? Ayo cepat ikut aku!"
Ah, Noah masih terpukul dengan kejadian-kejadian yang menimpanya hingga tidak menyadari jika gadis itu telah melangkah jauh.
Noah sangat bersyukur karena Tuhan telah menyelamatkan nyawanya dengan mengirimkan seorang gadis berpanah misterius itu. Ia juga berhutang nyawa pada gadis itu.
+++