"Benar bu, untunglah ada putri anda yang menyelamatkan nyawa saya"
Luna yang mendengar itu menahan senyum di bibirnya.
"Syukurlah kalau begitu"
Setelahnya Luna bangkit untuk merapihkan meja makan dan mencuci piring bekas mereka makan di dapur.
Tersisalah ibu Luna dan Noah di meja makan.
"Ibu?"
"Iya, nak?"
"Boleh aku memelukmu?"
Ibu Luna yang mendengar pertanyaan dari Noah hanya tersenyum teduh dan membuka tangannya sebagai pertanda bahwa ia mengizinkan Noah untuk memeluknya.
Noah pun segera memeluk ibu Luna erat seperti menumpahkan rasa rindu kepada sang ibu yang tertumpuk di dalam hatinya.
Rasanya sangat hangat bagi Noah. Ia bahkan tidak ingat bagaimana rasanya dipeluk oleh sang ibu.