Luna menepuk jidatnya, sepertinya kondisi perut yang lapar menyebabkan dia menjadi bodoh, bahkan untuk sekedar melepas topengnya.
Setelah melepas topengnya, ia pun tersenyum manis ke arah Noah dengan santai. Sedangkan Noah yang melihat wajah gadis itu pun langsung terpaku.
"Ternyata benar... dia adalah Luna si cupu", ucap Noah kepada dirinya sendiri di dalam hati.
Wajahnya persis sekali dengan Luna, hanya saja ia tidak memakai kacamata bulat seperti Luna di masa depan.
"Nak?"
Noah sedikit tersentak mendengar panggilan ibu Luna.
"Iya bu?", jawab Luna dan Noah berbarengan.
"Bagaimana kalian bisa bertemu dan mengapa Prince Noah keluar dari lingkungan istana hingga ke gubuk saya?"
"Ceritanya panjang, Bu. Intinya, keadaan istana sedang sangat berbahaya, ada penyerang yang tiba-tiba memasuki wilayah istana saat sedang diadakan pesta. Bahkan nyawa Prince Noah hampir saja melayang di tangan mereka"
"Benarkah?"
Ibu Luna memastikan dengan bertanya kepada Noah.