Mohon tunggu...
Chela Ribut Firmawati
Chela Ribut Firmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru SD ~ Suka nulis

Saya adalah seorang guru SD yang memiliki kegemaran menulis. Tulisan saya lainnya dapat di temukan di www.gurukecil.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE dan Little Dey: Sohib untuk Piyama Anak

30 Januari 2022   01:24 Diperbarui: 30 Januari 2022   01:24 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena saya jatuh cinta dengan mereka,mbak. Ditengah keterbatasannya, mereka masih semangat dan produktif. Maka dari itu saya memilih bermitra dengan para penjahit disabilitas dan berbagi berkat bersama mereka melalui Little Dey. Matur suwun Gusti.

Rintik hujan masih sesekali turun di siang hari itu. Genangan air tampak di beberapa titik pelataran Alun-Alun Purwodadi, stand-stand pameran UMKM masih berdiri kokoh meski tampak basah beberapa display yang dipamerkan. Hujan yang secara tiba-tiba itu memang menjadikan suasana pameran tampak sepi. Namun, masih terlihat banyak pengunjung dan penjaga stand yang masih setia menunggu. Diantara banyaknya stand olahan pangan dan produk UMKM lainnya.

Pameran hasil UMKM di tahun 2019 lalu membawa saya berkenalan dengan seorang wanita hebat yang gesit dan produktif, beliau saya panggil Bu Yany. Wanita karier dan juga seorang ibu bhayangkari ini memang seperti tidak pernah kehabisan ide meski sibuk untuk urusan kantor, paguyuban istri-istri polisi, juga tugas domestiknya sebagai istri dan seorang ibu. Siang itu, dari jauh saya memperhatikan sosok Bu Yany sibuk di stand UMKM nya, menata baju-baju piyama anak dan beberapa produk lainnya dengan tatapan yang penuh cinta. Yang saya perhatikan dari jauh dan dia membalas dengan senyum manisnya.

Silaturahmi berlanjut hingga saat ini saya masih sering berkirim pesan kepada beliau dan ikut memantau kesibukan Bu Yany melalui status whatsapp yang belaiu bagikan. Sering saya mendapati beliau sedang sibuk memilih gulungan kain beraneka motif, lantas berganti dengan proses menjahit, pengemasan dan bungkus paketan yang hendak dikirim kepada pembelinya. Ternyata, sosok ibu gendut yang sering beliau sebutkan di status nya ini adalah sosok dibalik sebuah brand baju piyama anak. Brand itu bernama Little Dey.

sumber : instagram @piyama_deyany
sumber : instagram @piyama_deyany


Tahun 2017 adalah awal mula langkah Bu Yany memilih untuk mencoba memproduksi sendiri baju piyama anak. Ide tersebut tercetus karena kegemaran Bu Yany memakaikan baju kembar kepada anak-anaknya. Setiap membeli baju secara seri, ternyata ada saja teman yang nitip. Akhirnya, muncul keinginan untuk berjualan namun dengan produksi sendiri. Mestakung. Keinginan Bu Yany ini terwujud dan berkolaborasi dengan penjahit atau konveksi rumahan. Bahkan saat ini, dalam proses produksi baju piyama anak sebagai produk unggulan dari Little Dey, Bu Yany bermitra dengan para penjahit difabel yang berada di Desa Gundih Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

Di tengah keterbatasan fisik yang dimiliki, bersama dengan Bu Yany mereka tetap produktif menghasilkan karya yang dari proses pemilihan bahan baku, pembuatan, pengecekan sebelum finishing, hingga finishing bahkan sebelum sampai ke tangan customer selalu dipantau dan Bu Yany turun langsung. Ada sentuhan cinta dari seorang ibu dalam setiap detail produk piyama anak. Ada harapan kebahagiaan dan kenyamanan dapat di berikan kepada anak-anak. Itulah mengapa produk UMKM Little Dey ini memiliki pangsa pasar yang luas dan memanjakan anak-anak di segala penjuru daerah.

Sejauh ini pemasaran produk-produk UMKM Brand Little Dey ini memang lebih banyak di pasar online melalui para reseller. Bu Yany ingin berbagi berkat melalui produk yang dia miliki ini kepada sesama. Bahkan, peran Bu Yany sebagai seorang ibu bhayangkari juga turut membawa Little Dey ke dalam sebuah paguyuban UMKM Bhayangkari Ranting Panunggalan, dimana dalam komunitas tersebut juga turut mengajak peran para ibu-ibu untuk memasarkan produk Little Dey.

sumber : instagram @umkmbhayangkari
sumber : instagram @umkmbhayangkari

Keberadaan komunitas juga menjadi salah satu factor pendukung pemasaran piyama anak milik Bu Yany. Meski tidak dipungkiri, hantaman pandemic memang membawa pengaruh dalam penurunan jumlah penjualan. Namun, tangan Tuhan tidak berhenti sampai disitu saja. Berkat Tuhan datang dari orang-orang baik dengan mempercayakan Little Dey untuk memproduksi masker kain. Baik untuk dijual sendiri ataupun pesanan ribuan masker kain untuk donasi. Sungguh, meski pandemic membuat semua terasa sulit, namun berkat yang Tuhan kirim untuk Little Dey tetap memberikan penghidupan kepada para tim produksi dan pemasarannya.

Connecting Happiness melalui Piyama Anak Little Dey

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun