Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Satu Lagi Pasangan Debutan Indonesia Jadi Juara

22 Januari 2017   17:07 Diperbarui: 22 Januari 2017   17:27 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berry Angriawan dan Hardianto di podium tertinggi Malaysia GPG 2017/@Djarumbadminton

Bongkar pasang ganda putra Pelatnas PBSI mulai berbuah manis. Setelah Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro berjaya di China International Challenge pekan lalu, pasangan baru lainnya, Berry Angriawan/Hardianto Hardianto menjadi yang terbaik di Malaysia Masters Grand Prix Gold, Minggu (22/1) siang WIB.

Sebelum keduanya berpasangan, Berry adalah tandem Rian Agung, sementara Hardianto berduet dengan sesama pemain muda Kenas Adi Haryanto. Perubahan komposisi ini tidak lepas dari mundurnya Hendra Setiawan yang merupakan partner sejati Ahsan pada 1 Desember tahun lalu. Sejak awal tahun ini Hendra memilih jalur profesional bersama pemain senior Malaysia Taan Boon Heong.

Tangan dingin Herry Imam Pierngadi dan Aryono Miranat yang masih dipercayakan menangani para pemain senior di kepengurusan PP PBSI mulai menampakan hasil. Mengacu pada hasil baik di turnamen perdana, rupanya Ahsan lebih berjodoh dengan Rian, begitu juga Berry dan Hardianto. Pilihan kepala pelatih dan asisten pelatih ganda putra utama itu memberikan harapan bagi masa depan sektor ini. Tidak lupa pula Thomas Indratjaja,kepala pelatih ganda putra pratama yang berperan mendampingi kedua pasangan baru itu di turnamen perdana mereka. Proficiat coaches!

Terlepas dari peran para pelatih, penampilan para pemain di lapangan menunjukkantanda-tanda positif. Seperti Ahsan/Rian di China International Challenge, Berry/Hardianto pun menunjukkan semangat dan mental bertanding yang baik.

Hal ini bisa dilihat pada perjuangan mereka selama turnamen. Ahsan/Rian yang melangkah sejak babak kualifikasi tak terkalahkan hingga 16 besar Malaysia Masters. Andai saja Ahsan tak mengalami cedera pinggang, keduanya akan terlibat perang saudara sengit dengan Berry/Hardi. Pasangan yang disebutkan terakhir mampu membuktikan kapasitanya meski mendapat tiket gratis ke perempat final dengan mengatasi lawan-lawannya hingga meraih gelar juara.

Mohammad Ahsan dan Rian Agung Saputro juara China international Challenge pekan lalu/@Djarumbadminton
Mohammad Ahsan dan Rian Agung Saputro juara China international Challenge pekan lalu/@Djarumbadminton
Di babak final Berry/Hardianto tampil luar biasa. Lebih dulu tertinggal jauh di awal pertandingan, 2-9, keduanya berhasil mengejar hingga menyamakan kedudukan di angka 18 sebelum balik memimpin untuk menyudahi pertandingan dengan skor 21-19.

Berry/Rian berhasil menjaga tren positif di set kedua. Sempat imbang 3-3, pasangan ini berhasil memimpin 8-7. Selanjutnya laju kedua pasangan tak bisa dibendung dengan selisih poin cukup jauh. Sempat berada dalam kedudukan 15-10, Berry/Rian lantas menambah jarak menjadi tujuh poin, 18-11. Harapan Merah Putih ini sempat kehilangan satu poin sebelum menutup pertandingan selama 44 menit dengan skor akhir 21-12.

Dengan tanpa mengabaikan Berry, Hardianto patut diacungi jempol. Permainan pemain kelahiran Cilacap, Jawa Tengah 23 tahun silam tampil baik, baik di depan maupun di lini belakang. Meski demikian kedua pasangan ini tetap memiliki pekerjaan rumah untuk terus mengasah penampilan terutama di awal-awal pertandingan. Lambat panas terbaca jelas dari pertandingan ini.

Kemenangan ini menjadi kado bagi debut keduanya, sekaligus gelar grand prix pertama bagi Indonesia di tahun ini. Di samping itu menjaga muka Indonesia di turnamen level tiga ini. Dari lima wakil yang tampil di semi final, Indonesia hanya mampu meloloskan satu wakil.

Kemenangan Berry/Hardianto mengingatkan kita pada Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus/Kevin adalah juara tahun lalu di ajang tersebut, juga seusai mengalahkan wakil tuan rumah. Saat itu pasangan rangking dua dunia ini menang rubber set atas pasangan senior Negeri Jiran Koo Kean Keat/Tan Boon Heong dengan skor 18-21, 21-13, 21-18.

Itu adalah gelar pertama Marcus/Kevin, juga perdana bagi Merah Putih, yang kemudian mengantar mereka ke podium tertinggi di India, Australia dan Tiongkok dan kini bercokol di urutan dua dunia. Semoga jejak langkah Marcus/Kevin bisa diikuti Berry/Hardianto!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun