Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Usulkan Sistem Skor 3x21 Diganti 5x11, Seberapa Pengaruh Indonesia di Mata Bulu Tangkis Dunia?

5 April 2021   13:58 Diperbarui: 5 April 2021   14:36 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Greysia Polii/Apriyani Rahayu merayakan kemenangan straight set atas wakil Thailand, Jongkolphan/Rawinda di Thailand Open 2021: AFP

Bagaimana kesan Anda menyaksikan pertandingan bulutangkis saat ini dengan menggunakan sistem skor 3X21? Apakah jalannya pertandingan terasa lama dan membosankan? Bagaimana bila cara perhitungan poin diganti ke format 5X11?

Indonesia, melalui PBSI, resmi menganjukan usulan perubahan sistem skor pertandingan badminton kepada Federasi Bulutangksi Dunia (BWF). Indonesia tidak sendirian. Federasi Bulutangkis Maladewa pun berada di gerbong yang sama.

Pihak BWF pun sudah mengetahui hal itu. Seperti dilansir dari situs resmi BWF, usulan itu menjadi satu dari sejumlah agenda Annual General Meeting (AGM) atau Rapat Umum Tahunan BWF ke-82 pada 22 Mei 2021 nanti.

Menurut rencana, kesempatan itu akan digelar secara virtual, sama seperti Rapat Umum Tahunan edisi sebelumnya dan Rapat Umum Luar Biasa pada Januari lalu.

Selain membahas dan mengambil keputusan atas sejumlah item usulan dari para anggota, agenda rapat umum tersebut bertujuan memilih Anggota Dewan BWF. Akan ada pemungutan suara untuk memutuskan tiga posisi penting di induk organsiasi bulutangkis dunia itu. Tiga posisi kunci di Dewan Eksekutif, masing-masing Ppesiden BWF, Wakil Presiden BWF, dan Wakil Presiden BWF-Para Bulutangkis, akan ditentukan. Selain itu, akan ada pemilihan untuk mengisi 20 posisi dewan.

Seperti dua rapat besar sebelumnya, pertemuan dan pemungutan suara akan dilakukan secara virtual menggunakan sistem pemungutan suara elektronik.

Tentu, isu seputar pengurus teras BWF menarik dicermati. Persoalan tim Indonesia dan Turki di ajang All England belum lama ini menjadikan BWF banjir kritik. Tidak sedikit tuntutan soal transparansi, keadilan, hingga kecakapan BWF dalam penyelenggaraan setiap turnamen, mengemuka.

Pascakejadian itu, tuntutan reformasi BWF pun mengemuka. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali tegas menyuarakan perubahan besar-besaran di tubuh BWF, pimpinan Poul-Erik Hyer.

"Saya meminta Komite Olimpiade dan jaringannya untuk meminta reformasi BWF apakah mengganti presiden atau apa. Harus diperbaiki karena kita sangat dirugikan," tegas Zainudin seperti dinukil dari Kompas.com (19/3/2021).

Bila menghendaki reformasi BWF, Mei mendatang adalah saat yang tepat. Hanya saja, apakah mayoritas anggota BWF memiliki sikap dan keprihatinan yang sama? Apakah akan ada kesamaan pandangan yang mewujud pada voting nanti? Bila BWF patut ditata ulang, lantas siapa tokoh pembaharu yang patut diusung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun