Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pornpawee Chochunwong Mengejar Klimaks di Olimpiade, Tunggal Putri Indonesia?

2 April 2021   21:22 Diperbarui: 3 April 2021   16:51 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pornpawee Chochuwong: bwfbadminton.com

Profil Pornpawee dengan peringkat terkini: bwfbadminton.com
Profil Pornpawee dengan peringkat terkini: bwfbadminton.com

Strategi Okuhara terbilang akurat. Ia mencari cara untuk memaksa Intanon melakukan kesalahan sendiri. Skenario tersebut berhasil. Intanon kemudian bisa dikejar kemudian ditinggal saat dirinya menutup pertandingan dengan skor akhir 16-21 21-16 21-19.

Duel keduanya tercatat sebagai yang paling menegangkan dan menguras tenaga. Durasi 1 jam dan 11 menit melebihi pertarungan antara dua pemain terbaik Denmark, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen merebut salah satu tiket final tunggal putra.

Bagi Okuhara kemenangan ini mengandung banyak arti. Di satu sisi, melanjutkan tren positif usai kemenangan di World Tour Finals 2019 untuk memperpanjang rekor "head to head" atas pemain nomor satu Thailand itu. Keduanya sudah 17 kali bertemu. Sebanyak 10 kemenangan menjadi milik Okuhara.

Di sisi lain, lolos ke final menjadi penebusan atas kegagalan tahun lalu. Saat itu, langkahnya kandas di semi final. Ia tak mampu melewati hadangan pemain muda China, Chen Yufei yang menang straight set 21-14 dan 23-21. Di final Chen Yufei takluk dari Tai Tzu Ying dengan jumlah set yang sama, namun dengan skor yang sedikit renggang, 21-19 dan 21-15.

Tidak hanya itu, Okuhara sebenarnya sudah punya pengalaman menjadi juara di ajang tertua di dunia itu. Tahun 2016, ia menjadi satu dari empat juara baru di panggung prestisius tersebut. Okuhara berhasil menggulung Wang Shixian dari China dalam pertarungan rubber game, 21-11, 16-21, dan 21-19.

Kekalahan Intanon tidak berarti buku prestasi Thailand tertutup. Masih ada Pornpawee Chochuwong. Kala sang senior kandas, gilirannya angkat bicara. Itu terbukti saat menyingkirkan pemain senior India, Pusarla V Sindhu.

Pornpawee yang menjadi unggulan enam berhasil menunjukkan penampilan yang konsisten hingga semi final. Pemain 23 tahun ini sudah menunjukkan potensi sejak di level junior. Saat masuk ke kelas senior, ia cukup merepotkan para pemain yang lebih dulu mengenyam pengalaman di kelas utama.

Di awal tahun ini, ia sudah berusaha maksimal. Tiga seri Thailand, berturut-turut Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open, dan World Tour Finals 2020, ia hampir berbicara banyak bila tak dihadang Carolina Marin di pekan pertama, An Se-young di pekan kedua, dan Sindhu di pekan terakhir.

Pemain yang disebutkan terakhir itu menghentikan langkah Pornpawee di perempat final World Tour Finals, 21-18 dan 21-15. Itulah pertemuan terakhir Sindhu dan Pornpawee sebelum semi final All England 2021.

Apa yang terjadi di pertemuan keenam mereka di Arena Birmingham? Pornpawee tidak ingin kembali didikte. Walau statistik pertemuan mengunggulkan peraih perak Olimpiade 2016, skor 1-4 sebelum pertemuan ini, tak menciutkan nyalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun