Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kekalahan The Minions dan Aturan Servis yang Kembali Jadi Sorotan

23 Mei 2018   12:13 Diperbarui: 23 Mei 2018   15:00 3217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekpresi Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya saat menghadapi ganda Thailand di partai kedua penyisihan grup Piala Thomas 2018/gambar badmintonindonesia.org

Pertandingan kedua penyisihan Grup B Piala Thomas antara Indonesia kontra Thailand, Selasa (22/5/2018) kemarin cukup menguras emosi. Meski di atas kertas tuan rumah kurang diunggulkan, situasi di lapangan pertandingan ternyata berbeda. Prediksi dan statistik tidak menjamin hasil akhir. Dalam pernyataan yang jamak disebut kira-kira demikian: segala sesuatu bisa terjadi.

Sedikitnya ada dua momen yang membuat saya harus menahan napas lebih lama. Pertama, saat menyaksikan partai kedua antara Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya menghadapi Kitthisak Namdash dan Nipitphon Puangpuaphet. 

Merujuk pengalaman dan ranking dunia, pasangan tuan rumah itu bukan lawan sepadan the Minions. Marcus dan Kevin yang kini berada di puncak rangking BWF diprediksi bakal menang mudah.

Namun harapan tinggal harapan. Meski berstatus non unggulan, Namdash dan Puangpuaphet tak mau menyerah sebelum bertanding. Keduanya membuat pendukung tuan rumah bersorak dan sesama anggota Tim Thomas dan Uber yang berada di sisi lapangan tersenyum dan menari. Setelah mengunci set pertama, keduanya sempat mendapat tekanan di game kedua. 

Namun mereka berhasil menjaga momentum untuk menyumbang poin. Diluar perkiraan, wakil tuan rumah ini membungkam juara All England itu dalam pertarungan selama 48 menit dengan skor akhir 16-21, 21-13, 12-21.

Kemenangan di partai kedua membuat Thailand bersemangat. Kedudukan kedua tim pun imbang. Partai ketiga menjadi krusial. Situasi berbeda terjadi di kubu Indonesia. Kekalahan The Minions meninggalkan kekecewaan. Apalagi para pencinta bulu tangkis di tanah air yang sempat terganggu dengan tayangan TVRI yang tiba-tiba berpindah ke lain program. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi netizen dan yang tak terpublikasikan menghadapi dua situasi yang cukup sensitif ini!

Harapan besar kini berpindah ke pundak Ihsan Maulana Mustofa yang tampil sebagai tunggal kedua. Apakah ia mampu mencatatkan kemenangan mudah seperti Anthony Ginting di partai pertama? Mampukah Ihsan bermain dengan tenang dan sambil sesekali mengumbar senyum seperti saat Ginting membuat Khosit Phetpradab tak berkutik?

Situasi sungguh berbeda. Ginting memiliki modal bagus saat menghadapi Phetpradab. Selain berada di depan lawannya dalam daftar ranking dunia, ia juga unggul dalam head to head. Ginting, pemain berperingkat 13 dunia, unggul 2-1 dalam rekor pertemuan atas pemain berperingkat 26 dunia itu. Di pertemuan terakhir di Malaysia Masters 2017, Ginting menang, meski harus bermain rubber set, 26-28 21-10 21-12.

Sementara Ihsan sebaliknya. Wangcharoen lebih diunggulkan baik dari peringkat dunia maupun rekor pertemuan. Wangcharoen berperingkat 32, sementara Ihsan 16 strip di belakangnya. Tidak hanya itu. Ihsan pun kalah di pertemuan sebelumnya pada awal Januari di Thailand Masters 2018. Saat itu pemain berusia 22 tahun ini menyerah straight set 14-21 13-21.

Situasi yang kurang menguntungkan ini membuat degup jantung kubu Indonesia makin kencang. Apalagi Ihsan! Selain kurang diunggulkan, ia juga mendapat tekanan tambahan dari situasi secara keseluruhan. Batin pemain asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini tentu cukup bergolak.

Ihsan berusaha tampil tenang. Sempat tertinggal di game pertama, ia mampu menyamakan kedudukan, bahkan dengan lebih meyakinkan di game kedua. Puncak pertarungan terjadi di game ketiga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun