“Game kedua kami salah polanya. Terus kami kalah angin, jadi kaya tertekan terus,” Berry memberi evaluasi.
Meski begitu pencapaian ini menjadi prestasi tersendiri bagi pasangan ini di ajang super series. Sebelumnya saat masih berpasangan dengan Ryan Agung Saputro, Berry pernah menjadi semifinalis turnamen super seies yakni di Australia Open. Prestasi tertinggi diukir Berry/Rian dengan menjadi juara di dua turnamen level grand prix gold yakni Indonesia GPG dan Thailand Masters.
Sementara sebagai satu pasangan Berry/Hardi pernah menjuarai Malaysia Masters. Masih di turnamen level yang sama keduanya hanya menjadi semi finalis di India dan Thailand.
Seperti Berry/Hardi yang masih terus memendam hasrat tampil di final super series begitu juga Anthony Ginting. Pemain asal Cimahi ini untuk ketiga kalinya menjadi semi finalis setelah sebelumnya menorehkan hasil yang sama di Hong Kong tahun 2015 dan Australia setahun kemudian.
Adalah Srikanth Kidambi asal India yang menjegal pemain 20 tahun itu. Meski skor pertemuan keduanya imbang setelah saling mengalahkan di dua pertemuan sebelumnya di Indonesia Open 2015 dan Indonesia Masters 2015, kali ini Kidambi berhasil mengungguli Anthony berkat kemenangan straight set 13-21 dan 14-21.
Anthony sempat memimpin di awal set pertama 3-0, 8-3 dan 10-6. Srikanth berhasil membalikkan keadaan setelah merebut 10 angka secara berurutan. Setelah itu, Anthony terus berada di bawah tekananan. Tekanan yang diterima Anthony berlanjut di game kedua, sejak awal hingga laga usai.
Anthony mengaku, “Tidak ada perubahan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Cuma saya merasa hari ini dia lebih siap. Dari segi performa juga baik. Beberapa kali saya coba matikan juga nggak mudah.”
Tersisihnya tiga wakil Merah Putih ini membuat tradisi baik sejak 2010 pun berganti. Sejak tujuh tahun silam Indonesia minimal membawa pulang satu gelar dari Negeri Singa. Terakhir tahun lalu Indonesia menggondol dua gelar yang dipersembahkan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro dan pasangan ganda putri Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari.
Bila dibandingkan Korea Selatan, kesedihan Indonesia tampaknya sedikit lebih berkurang. Betapa tidak dari lima wakil Negeri Ginseng, sekaligus menjadi yang terbanyak, tak ada satu pun yang lolos ke final. Pasangan ganda putri unggulan empat Chang ye Na/Lee So Hee membuka parade kesedihan Korea saat kalah dari unggulan dua asal Denmark Kamilla Rytter Juhl/Christina Pedersen, 28-26 dan 21-11.
Kemudian berlanjut dengan unggulan dua Sung Ji Hyun yang kandas di hadapan Carolina Marin, unggulan empat dari Spanyol. Selanjutnya unggulan pertama asal Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi mengandaskan harapan ganda putri Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan yang diunggulkan di tempat ketiga. Kekalahan Lee Dong Keun dari Sai Praneeth digenapkan oleh pasangan ganda campuran Kim Gi Jung/Shin Seung Chan yang dibekuk unggulan tiga dari China Lu Kai/Huang Yaqiong.