Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencegah Generasi Gagal, Lindungi Masa Depan Anak Sejak Dini

17 Oktober 2016   23:58 Diperbarui: 18 Oktober 2016   00:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari www.bumiputera.com.

@Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia. Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.

@Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.

Memasyarakatkan Asuransi

Peluang bagus telah ditawarkan Bumiputera, selanjutnya keputusan ada di tangan para orang tua. Bila kita benar-benar mencintai masa depan anak-anak kita dan tidak ingin mereka masuk dalam generasi gagal, maka pintu yang telah dibuka lebar-lebar oleh Bumiputera layak dimasuki.

Namun demikian tidak mudah meyakinkan orang tua untuk berani mengambil sikap. Menyadarkan mereka tentang pentingnya asuransi adalah pekerjaan berat yang kini dihadapi oleh dunia perasuransian. Tak terkecuali Bumiputera. Jalan untuk memasyarakatkan asuransi dan mengasuransikan masyarakat masih panjang.

Dengan pengalamannya lebih dari satu abad menancapkan kuku pengabdiannya di nusantara, diharapkan Bumiputera mampu melebarkan sayap pengaruhnya untuk menarik semakin banyak masyarakat Indonesia agar turut berpartisipasi demi masa depan anak-anak mereka.


Saat ini berbagai kemudahan tersedia, salah satunya adalah kemajuan teknologi informasi komunikasi (TIK). TIK adalah berkah bagi dunia asuransi. Berbagai platform yang tersedia seperti Facebookdan Twittermenjadi tools perpanjangan tangan Bumiputera untuk menjangkau masyarakat luas.

Saat ini ekpansi internet di Indonesia sangat tinggi. Demikianpun dengan tingkat penggunaan sosial media yang menginjak angka yang mencengangkan. Mengapa berbagai kemewahan yang ditawarkan sosial media, dan kegandrungan masyarakat terhadap sosial media tidak dimanfaatkan dengan baik?

Saya yakin Bumiputera tahu akan kenyataan itu dan sedang menyiapkan strategi jitu untuk memanfaatkan aneka kemudahan itu. Beberapa terobosan dan inovasi yang telah dilakukan sejumlah perusahaan asuransi seperti layanan voice yang dapat diakses selama 24 jam melalui telepon seluler, penjualan polis secara daring sambil melakukan sosialisasi dan edukasi, klaim elektronik (e-klaim), sistem pembayaran elektronik, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan riset Google dan sebuah perusahaan riset pemasaran pada 2015, terkait kebiasaan digital masyarakat perkotaan (dengan responden warga Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya) diperoleh hasil: 61 persen responden mengaku menggunakan smartphone rata-rata  5,5 jam per hari. Responden menggunakan 16 aplikasi dan laman bergerak sebanyak 46 kali dalam sehari.

Penelitian tersebut, meski belum bisa ditarik konklusi untuk seluruh masyarakat Indonesia, sudah memberikan gambaran terkait penetrasi internet dan telepon pintar. Bahkan ada yang lebih memilih ketinggalan dompet ketimbang telepon genggamnya. Peluang bagi Bumiputera tersaji di depan mata. Dan bila bisa berkolaborasi dengan baik maka akan semakin banyak masyarakat yang terlayani, dan semakin banyak pula anak-anak Indonesia dilindungi masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun