Mohon tunggu...
CHANDRIVA PUTRI
CHANDRIVA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun ini di buat untuk belajar

GZI'58 SV IPB

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid Varian Delta Menyerang Tanpa Memandang Usia dan Kegiatan yang Harus Dilakukan pada Masa Pandemi

29 Juli 2021   16:24 Diperbarui: 29 Juli 2021   17:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah lebih dari satu tahun kita mengalami situasi atau masa-masa yang sangat sulit untuk kita hadapi. Situasi sulit ini sudah jelas di karenakan oleh virus korona atau Covid-19. Tidak bisa kita pungkiri salah satu virus ini memang virus yang sangat amat membahayakan tubuh kita. Tetapi sangat disayangkan virus korona ini selalu dianggap
remeh oleh masyarakat sekitar.

Seperti yang ramai dibicarakan bahwa beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh
munculnya virus korona dengan varian baru. Varian baru tersebut ditemukan atau berasal dari Negara India. Virus ini dinamakan dengan virus varian Delta atau B.1.617.2. Virus varian baru ini sangat membahayakan tubuh kita.

Covid-19 varian Delta ini sangat mudah menular dan lebih berbahaya. Covid-19
varian Delta ini sudah menyebar di Negara Indonesia dan virus varian ini juga menjadi penyebab melonjaknya jumlah kasus Covid-19 saat ini. Tahukah kalian WHO (World Health Organization) melabeli virus varian Delta ini sebagai varian of concern (VOC). Menurut WHO (World Health Organization) juga virus varian Delta ini menyebar sekitar 55% lebih cepat dari pada virus varian Alfa yang pertama kali ditemukan atau di
identifikasikan di Negara Inggris.

Beberapa gejala-gejala awal apabila terinfeksi atau terpapar virus varian Delta
yaitu:
* Sakit kepala
* Sakit tenggorokan
* Pilek
* Demam
* Batuk
* Kehilangan indra penciuman dan perasa

Sementara itu, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menemukan kecenderungan varian Delta menyerang anak di bawah usia 18 tahun. Berdasarkan riset Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 1 dari 8 kasus Covid-19 terjadi pada anak-anak. Sebenarnya kalau ditanya kelompok usia mana yang rentan tertular oleh virus varian Delta ini, perlu kita sadari bahwa semua kelompok usia dapat mudah terinfeksi virus varian Delta ini, oleh karena itu kita semua harus lebih waspada dan hati-hati. Data menyebutkan bahwa, lebih dari 97% orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19
saat ini tidak divaksinasi. Padahal sudah kita ketahui bahwa untuk mendapatkan vaksinasi itu tanpa biaya atau gratis karena vaksin itu sudah disediakan oleh pemerintah.

Masih banyak orang yang tidak mau melakukan vaksinasi. Padahal vaksinasi sangat bermanfaat sekali pada saat situasi seperti ini. Manfaat vaksinasi bagi tubuh kita yaitu untuk mencegah dan memutus rantai penularan virus korona ini. Selain itu juga vaksinasi bertujuan agar tubuh kita menciptakan kekebalan kelompok (Herd Immunity).

Vaksin untuk mencegah terpaparnya virus Covid-19 ini memiliki berbagai jenis. Beberapa vaksin tersebut yaitu, vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, Novavax, dan vaksin Merah Putih-BioFarma. Itulah beberapa jenis vaksin untuk mencegah terpaparnya virus Covid-19 Oleh karena itu, sangat penting untuk kita semua untuk melakukan vaksinasi. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Selain harus vaksinasi, kita juga jangan sampai lupa untuk selalu mematuhi atau
menerapkan protokol kesehatan agar bisa mengalahkan penyebaran dan penularan Covid-19. Protokol kesehatan yang harus kita terapkan yaitu:
* Mencuci tangan
* Memakai masker
* Menjaga jarak
* Menjauhi kerumunan
* Mengurangi mobilitas
* Memakai handsanitizer

Untuk memutuskan rantai penyebaran virus korona dan sekaligus membantu para tenaga kesehatan, mari kita melakukan semua yang kita bisa yaitu melakukan vaksinasi dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Selain itu juga, kita harus berjemur agar tulang dan otot serta daya tahan tubuh kita sehat. Lalu apabila muncul gejala-gejala infeksi virus korona, segera melakukan isolasi mandiri dan hubungi puskesmas sekitar.

Referensi :


1. Detik.com 
2. Smartcity.jakarta.go.id
3. Detik.com (2) 
4. Alodokter
5. Halodoc

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun