Usia hanyalah sebuah angka, jangan sampai usia menghalangi tingkat produktivitas kita terutama dalam berbisnis dan berusaha. Ketika memasuki usia pensiun yang berubah hanya kebiasaan sehari-hari. Tetapi kebutuhan ekonomi tidak ada yang berubah. Kita masih butuh makan, butuh hiburan, bahkan mungkin tidak sedikit diantara orang-orang yang memasuki usia pensiun tetapi masih memiliki tanggungan anak yang masih sekolah.
Jangan sampai anak dan keluarga menjadi korban ketika kita pensiun. Mari kita memutar otak bagaimana caranya agar ekonomi tetap setabil meski kita sudah pensiun. Rezeki datang dalam berbagai cara dan bentuk. Ketika pensiun kita hanya kehilangan gaji tapi bukan berarti kehilangan rezeki. Namun, jangan sampai salah persepsi. Rezeki tidak datang begitu saja, misalnya jatuh dari langit. Ah...rasanya ini bukan dunia harry potter.
Yuk, kita berpikir realistis. Usahakan dan ikhtiarkan karena rezeki yang Allah berikan kepada kita dari berbagai pintu jelas harus kita jemput. Bagaimana caranya? Yah, kitab isa membangun bisnis dan relasi dengan orang-orang sekitar.
Masa pensiun sering kali dianggap fase akhir dalam perjalanan karier. Namun coba kita ingat-ingat Kembali banyak tokoh-tokoh dunia yang sukses di usia senja. Bahkan usia pensiun adalah peluang kita untuk mengeksplore dunia. Kita memiliki waktu luang yang lebih banyak. Maka dari itu manfaatkanpeluang tersebut untuk membangun jaringan bisnis seluas-luasnya.
Masa pensiun bisa menjadi saat yang tepat untuk membangun bisnis. Namun tentu, memulai usaha di usia pensiun membutuhkan perencanaan dan strategi yang tepat. Banyak juga yang gagal membangun bisnis. Namun, kegagalan tersebut jangan kita jadikan sebuah hambatan, melainkan motivasi untuklebih teliti dan memilih usaha dan bisnis yang relevan dengan keadaan kita serta apa yang kita senangi.
Tips Agar Tidak Salah Memilih Jenis Usaha
1. Pilih Bisnis Sesuai Minat dan Pengalaman
Salah satu keunggulan pensiunan adalah memiliki pengalaman kerja dan keahlian tertentu. Oleh karena itu, sangat bijak jika Anda membangun usaha yang sesuai dengan bidang yang Anda kuasai atau sukai. Contohnya:
a. Mantan guru bisa membuka jasa les privat atau bimbel.
b. Mantan pegawai keuangan bisa membuka jasa konsultasi keuangan.
c. Pecinta tanaman bisa membuka usaha tanaman hias atau hidroponik.