Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghapus Kesenjangan: Sekolah di Desa Juga Bisa Melek Teknologi

12 Mei 2025   13:58 Diperbarui: 12 Mei 2025   13:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembelajaran dengan pemanfaatan Game edukatif_Doc.Probadi

Tranformasi digital dalam dunia Pendidikan bergerak begitu cepat. Namun dalam praktiknya terdapat kesenjangan akses dan kualitas antara di kota dan desa. Internet sebagai nyawa utama dalam menjalankan perangkat teknologi serta sarana untuk mengakses materi belum dapat diakses secara merata di setiap daerah.

Selain bergantung dengan akses internet transformasi digital juga membutuhkan SDM yang mumpuni. Untuk itu guru-guru perlu belajar dan mengupgrade kemampuannya agar mampu menerima perkembangan dan menfaatkannya dalam proses pembelajaran.

Tidak semua guru melek teknologi, namun meski di desa saya selalu berusaha mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Kurikulum yang ada belum sepenuhnya selaras dengan kondisi nyata dilapangan.

Pemerintah Indonesia melalui Kurikulum Merdeka berusaha memberikan ruang bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum operasional yang sesuai dengan karakteristik lokal. Namun, di banyak desa, keselarasan antara kurikulum nasional dan realitas lokal masih menjadi tantangan.

Kelemahan sistem Pendidikan di Desa terletak di fasilitas yang kurang memadai serta kompetensi para pendidik yang masih kurang. Meski pemerintah memberikan kemudahan untuk para guru mengembangkan kompetensinya lewat pelatihan mandiri secara online, akan tetapi tidak semua individu memiliki kesadaran untuk ma uterus belajar.

Untuk itu saya ingin menjadi bagian dari perubahan. Anak-anak desa juga berhak mendapatkan pengalaman belajar yang sama dengan rekan sebayanya yang ada di kota. Saya berusaha menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan.

Dalam proses belajar saya mengkolaborasikan game edukatif dan juga kecerdasan artifisial (KA). Penerapan pembelajaran berbasis game digital dan KA dalam pendidikan menawarkan banyak potensi untuk meningkatkan motivasi murid, personalisasi pembelajaran, serta efektivitas evaluasi. Kedua teknologi ini dapat saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, adaptif, dan berfokus pada kebutuhan individual murid. Meski begitu, tantangan yang terkait dengan infrastruktur, pelatihan guru, dan pemanfaatan data perlu diatasi agar penerapan keduanya dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan berbagai pihak dalam pengembangan dan implementasi teknologi ini agar dapat memaksimalkan manfaatnya dalam pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun