Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sampai Jumpa Obesitas dengan Operasi Bariatrik

1 April 2017   14:54 Diperbarui: 1 April 2017   23:00 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menangani obesitas secara permanen melalui operasi bariatrik, bersumber dari situs resmi OMNI Hospitals."][/caption]

Berat badan bukan hanya persoalan penampilan, apakah kita tampil dengan bentuk tubuh yang ideal atau tidak. Obesitas bukan hanya membuat perut kita tampak buncit dan tubuh sulit berlari dengan cepat, tetapi obesitas pada dasarnya adalah gangguan kesehatan yang dapat membawa penderitanya kepada penyakit-penyakit berikutnya yang lebih serius.

Bahaya obesitas
Ketika seseorang mengalami obesitas, hal umum yang akan dilakukan adalah diet dan pengaturan pola makan. Jumlah dan jenis makanan serta pilihan kegiatan yang dilakukan semuanya ditentukan dengan baik dengan harapan berat badan akan menurun. Berbagai jenis diet sudah dicoba, berbagai jenis kegiatan olahraga sudah dilakukan, tetapi tidak ada satu pun yang menjamin keberhasilannya dan bisa saja Anda akan tetap menghadapi kondisi nihil perubahan. Apalagi kalau tidak menjaga pola hidup, tetap senang makan tinggi gula dan kurang lemak, obesitas akan mengarah ke diabetes. Hati-hati, obesitas dan diabetes akan menurunkan umur harapan hidup Anda dan membawa kepada berbagai komplikasi serius di kemudian hari. Statistiknya sangat menyedihkan, kita masuk 10 besar negara dengan penderita obesitas terbanyak, menyumbang sekitar 40 juta orang.

[caption caption="Bahaya obesitas dan masalah yang bisa diselesaikan dengan operasi bariatrik, bersumber dari Boomer Web."]

[/caption]

Jenis operasi bariatrik
Untuk masyarakat Asia, jika memiliki BMI lebih tinggi dari 37, dapat dipertimbangkan jalan operasi bedah bariatrik sebagai alternatif. Risiko memang ada, tetapi hasilnya bagus dan kemungkinan kembali gemuk cukup rendah. Keberhasilan pasien mengobati obesitas mereka dengan metode ini sangat memuaskan, hampir 80 persen. Mekanisme operasi ini dapat berupa pembatasan asupan makanan atau pengurangan penyerapan makanan.

1. Mengikat lambung
Leher lambung diikat dengan pita yang diisi air dan bisa disesuaikan terhadap kebutuhan.

2. Gastrektomi lengan
Metode ini merupakan metode unggulan, hal yang dilakukan kepada pasien adalah mengecilkan ukuran lambung hingga 100cc melalui operasi laparoskopi dengan tujuan mengurangi asupan makanan. Sekresi hormon ghrelin akan berkurang sehingga rasa lapar akan berkurang secara signifikan. Tingkat kesulitan rendah, risiko rendah, dan waktu pemulihan yang cepat menjadikan metode ini cocok untuk dipilih.

Setelah pelaksanaan operasi, lambung akan berbentuk seperti tangan panjang. Sisa lambung yang dipotong disatukan dengan staples berbahan titanium. Hanya dua puluh lima persen bertahan dan tujuh puluh lima persen dibuang.

3. Bypass lambung
Digunakan untuk mengobati pasien diabetes mellitus tipe 2, biasanya dilakukan pada pasien dengan kelebihan BMI yang cukup signifikan. Metode ini dilakukan untuk mengurangi nafsu makan sekaligus penyerapannya dalam tubuh. Bypass dilakukan dengan memperpendek jalur makanan di akhir usus kecil sehingga fungsi pankreas kembali normal dan kenaikan gula darah terkendali.

[caption caption="Tiga metode operasi yang umum dilaksanakan dalam operasi bariatrik, bersumber dari Internetdict.com."]

[/caption]

Operasi bariatrik di tempat yang tepat
Risiko operasi bariatrik terhadap komplikasi memang rendah, tingkat keamanannya tinggi, dan tingkat keberhasilan dalam menekan obesitas baik. Akan tetapi, operasi akan gagal apabila ditangani oleh pihak dan dengan fasilitas yang tidak tepat. OMNI Hospitals Alam Sutera menyediakan dokter ahli dan fasilitas medis yang mumpuni untuk Anda penderita obesitas di Indonesia dalam menjalani operasi bariatrik. Metode yang dilakukan adalah laparoskopi (minimal invasif) melalui lubang sayatan kecil berukuran 1 cm sebanyak tiga sampai empat buah. Bekas luka sayatan sangat kecil sehingga rasa nyeri berkurang dan secara estetika hampir tak terlihat bekasnya, seperti tak terjadi apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun