Setiap tanggal 5 Juni, dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup sebagai pengingat bahwa bumi ini sedang tidak baik-baik saja. Tapi tahun ini, peringatan itu terasa berbeda bagi saya dan teman-teman mahasiswa KKN Tematik yang sedang menjalankan pengabdian di Kelurahan Krapyak, Pekalongan Selatan.
Kami memang bukan penyelenggara kegiatan. Namun ketika pihak kelurahan mengundang kami untuk ikut berkontribusi dalam penanaman 100 pohon—terdiri dari 50 batang mangrove dan 50 batang pohon bintoro—kami tahu ini bukan sekadar ajakan seremonial. Ini adalah panggilan untuk benar-benar ikut merawat bumi, meski lewat langkah kecil.
Bibit-bibit pohon yang disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan akan ditanam secara bertahap di daerah bantaran sungai, area yang rawan abrasi dan perlahan mulai kehilangan vegetasinya. Kehadiran pohon mangrove dan bintoro diharapkan menjadi barikade alami, sekaligus ruang hidup baru bagi keanekaragaman hayati di sekitar sungai.
Kami ingin aksi ini bukan hanya simbolis. Harapannya, ini jadi awal dari kesadaran bersama bahwa lingkungan harus dijaga setiap hari, bukan cuma saat diperingati.
– Salah satu kutipan refleksi saya saat berdiri di lokasi penanaman.
Sebagai mahasiswa, kami datang membawa semangat belajar dan mengabdi. Tapi sering kali, kami justru belajar lebih banyak dari masyarakat yang tanpa banyak bicara, sudah melakukan hal-hal luar biasa. Termasuk dalam hal menjaga lingkungan. Warga, perangkat kelurahan, dan para pegiat dari DLH bersama-sama menggali tanah, menanam bibit, dan mendoakan pohon-pohon itu tumbuh subur. Kami hanya sebagian kecil dari rantai kolaborasi itu.
Dari Menanam ke Mendidik
Kami sadar, menanam pohon hanya awal. Setelah kegiatan ini, tim KKN kami akan menggelar beberapa program lanjutan seperti edukasi pemilahan sampah, urban farming, hingga budidaya maggot. Semuanya bertujuan membangun ekosistem masyarakat yang tidak hanya bersih, tapi juga produktif secara berkelanjutan.
Karena sejatinya, lingkungan bukan hanya ruang hidup, tapi juga ruang belajar—tentang saling menjaga, saling memberi, dan saling tumbuh.
Menanam Harapan, Menuai Kesadaran
Saya percaya bahwa satu pohon yang ditanam hari ini adalah investasi jangka panjang. Tidak hanya bagi alam, tapi juga bagi generasi berikutnya. Di tengah keterbatasan dan ancaman krisis iklim, kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam menjaga bumi. Bahwa aksi kecil yang dilakukan bersama, bisa berdampak besar.