Akhir-akhir ini isu PKI menjadi 'mainan' politik. Diketahui banyak pihak yang 'bermain' dan menggunakan isu tersebut untuk kepentingan politiknya masing-masing. Untuk itu kita sebaiknya harus jeli dan kritis dalam melihatnya.
Propaganda terkait isu PKI ini terus berseliweran di media sosial. Jumlahnya sangat masif dan pesannya sangat jelas. Secara kasat mata, banyak konten yang mengarahkan isu PKI ini untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi.
Salah satu propaganda mengenai isu PKI yang sangat masif berasal dari ceramah Habib Rizieq. Bila kita amati sebenarnya video tersebut merupakan konten lama tapi diangkat kembali untuk memanaskan situasi. Sekaligus menguatkan bahwa PKI bangkit lagi saat ini.
Parahnya, dalam situasi seperti saat ini banyak berita, baik di surat kabar atau online, yang berusaha membenturkan PDIP sebagai partai pemerintah dengan TNI melalui isu PKI. Selain itu juga banyak pihak yang berusaha membenturkan masyarakat dengan pemerintah.
Isu PKI ini diakui memang sangat ampuh untuk menyingkirkan lawan politik sejak Orde Baru. Begitu juga isu tersebut juga sangat ampuh untuk mengadu domba antar elemen masyarakat dengan aparat negara.
Kita harus hati-hati dengan eskalasi isu tersebut. Bila isu ini terus dikompori, maka potensi perpecahan anak bangsa bisa menjadi aktual.
Kita tahu konflik 1965 adalah bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Hal itu adalah fakta yang tak perlu diperdebatkan. Meskipun konten visual dalam film G30S/PKI masih diperdebatkan.
Namun, pemutaran film G30S/PKI dapat mengingatkan generasi muda bahwa Pancasila adalah ideologi dan dasar negara terbaik bagi bangsa Indonesia. Kita bangga punya Pancasila dan kita jaga itu selamanya.