Mohon tunggu...
S cahyono
S cahyono Mohon Tunggu... Staff

Media ini sebagai penebar kebaikan,kebermanfaatan, inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Turis Mancanegara Berpartisipasi Dalam Gerakan Menanam PPM Baitussalam: Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Pesantren

28 Juni 2025   15:11 Diperbarui: 28 Juni 2025   15:11 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turis Mancanegara Berpartisipasi Dalam Gerakan Menanam PPM Baitussalam: Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian PesantrenYogyakarta, 28 Juni 2025 -- Pondok Pesantren Modern (PPM) Baitussalam kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pesantren melalui program * Berkah Menanam* hari kedua. Kali ini, kegiatan tidak hanya melibatkan seluruh elemen internal PEP, tetapi juga menggandeng turis mancanegara yang sedang berkunjung, menciptakan kolaborasi unik antara nilai-nilai keislaman, kearifan lokal, dan semangat global.  
 
Program yang digagas oleh Unit Pengembangan Ekonomi Pesantren (PEP) Baitussalam ini berhasil menarik perhatian sejumlah wisatawan asal Belanda yang kebetulan sedang mengikuti program liburan di Yogyakarta. Mereka turun langsung ke lahan pertanian, belajar menanam sayuran, dan berinteraksi dengan karyawan PEP.  

doc.PEP
doc.PEP
"Ini pengalaman luar biasa. Saya tidak menyangka bisa belajar tentang pertanian berkelanjutan sambil memahami nilai-nilai Islam yang mengajarkan kelestarian alam," ungkap Anna van Dijk, turis asal Amsterdam yang antusias menanam di bedengan sayur.  
KH Abdul Hakim AKa, Pimpinan Pondok, dalam suatu momen  pernah  menyampaikan bahwa kegiatan menanam tidak hanya sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga sarana dakwah bil hal (dakwah melalui tindakan nyata). "Ketika kita menanam, kita sedang menabung untuk masa depan. Ini adalah bentuk syukur atas karunia Allah SWT yang harus kita kelola dengan bijak," tegasnya.  

Pak Nur, Kepala PEP, menambahkan bahwa kehadiran turis mancanegara menjadi bukti bahwa Islam mengajarkan kerjasama lintas batas. "Mereka datang bukan sebagai tamu biasa, tapi sebagai mitra yang turut berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ini adalah bentuk ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan) yang diajarkan Rasulullah SAW."  

Hari kedua Berkah Menanam semakin semarak dengan partisipasi aktif berbagai divisi PEP :  
Divisi Ritel Alfasalam mengajarkan teknik tanam  kepada turis.  
Divisi Salam Catering menyiapkan hidangan pagi untuk semua peserta.  
Turis Belanda membantu menanam bibit sayur di bedengan berlanjut petik melon premium di greenhouse.

Doc.PEP
Doc.PEP
"Saya terkesan dengan semangat kebersamaan di sini. Di negara saya, kegiatan seperti ini biasanya hanya melibatkan petani profesional. Tapi di PPM Baitussalam, semua orang terlibat, bahkan usianya yang muda muda"* kata Akira Tanaka, wisatawan asal negri sebrang.  
 
Program ini tidak hanya berorientasi pada hasil panen, tetapi juga pada pendidikan berkelanjutan. PPM Baitussalam berencana mengembangkan agro-edutourism, di mana santri dan pengunjung bisa belajar langsung tentang pertanian modern berbasis syariah.  

"Ke depan, kami ingin setiap santri memiliki keterampilan bertani. Ini adalah bekal penting untuk hidup mandiri dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," jelas kordinator PEP, yang hari ini memberikan pelayanan  kepada peserta agar semuanya berperan aktif.  

Kegiatan ditutup dengan menyeruput bareng teh khas salam catering bersama dan menikmati cemilan hangat di antara hamparan tanaman yang mulai tumbuh. Turis mancanegara pun diajak mencicipi melon premium besutan dBass agriculture

Melalui program ini, PPM Baitussalam membuktikan bahwa:  
1.Pesantren bisa menjadi pusat ketahanan pangan dengan melibatkan semua pihak, termasuk komunitas global.  
2.Nilai-nilai Islam universal dapat dijembatani melalui aksi nyata seperti pertanian berkelanjutan.  
3.Kemandirian ekonomi pesantren tidak mustahil diwujudkan jika ada sinergi antara tradisi keilmuan Islam dan inovasi modern.  

"Ini baru awal. Kami berharap gerakan ini menginspirasi pesantren lain untuk bergerak bersama mewujudkan kemandirian pangan," tutup pak nur (CHY)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun