Kadang, dua hal yang sama sekali berbeda bisa jadi satu kisah menarik. Seperti ubur-ubur dan ikan lele---dua makhluk air yang hidup di dunia yang sama, tapi berasal dari sisi yang sangat berbeda. Satu lembut dan transparan, satu berlendir tapi kuat. Kalau dipikir-pikir, keduanya seperti dua sifat manusia: yang tenang tapi berbahaya, dan yang keras tapi lembut di dalam.
Ubur-ubur hidup mengikuti arus. Ia tidak melawan, hanya menari di bawah laut dengan tubuh yang lembut. Tapi di balik keindahannya, ada racun yang bisa menyengat siapa pun yang terlalu mendekat. Ia mengajarkan bahwa tidak semua yang indah itu aman. Ada batas yang perlu dihormati, ada jarak yang perlu dijaga.
Sementara ikan lele hidup di air keruh. Ia tidak butuh laut biru atau sinar matahari yang menembus jernih. Justru di lumpur, ia tumbuh tangguh. Lele mengajarkan kita tentang ketahanan---bahwa tidak perlu lingkungan sempurna untuk jadi kuat. Kadang, tempat paling gelap justru membentuk kita jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Kalau ubur-ubur dan ikan lele bertemu, mungkin mereka tak akan saling paham. Yang satu lembut dan mengambang, yang satu lincah dan menyelam di dasar. Tapi mungkin, kalau keduanya bisa berbagi kisah, mereka akan tahu: tidak ada satu cara tunggal untuk bertahan di air. Ada yang dengan ketenangan, ada yang dengan kekuatan.
Begitu juga manusia. Ada yang seperti ubur-ubur---diam tapi memikat. Ada pula yang seperti lele---tangguh meski sering diremehkan. Dua-duanya punya caranya sendiri untuk hidup. Dan mungkin, dunia butuh keduanya.
Kadang, hidup bukan soal siapa yang paling indah atau paling kuat, tapi siapa yang bisa tetap berenang meski arus terus berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI