Mohon tunggu...
Celine Vera
Celine Vera Mohon Tunggu... Editor - Agroteknologi (UKSW)

Agroteknologi 18 (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Konservasi Biota Laut karena Pencemaran

3 Februari 2020   00:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   00:14 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sosial media sudah banyak tersebar gambar-gambar mengenai keadaan kehidupan bawah laut saat ini baik dari kondisi lautnya maupun kondisi dari satwa didalamnya. 

Dari tahun ke tahun kondisinya memprihatinkan yang disebabkan oleh pencemaran sampah berupa sampah plastik yang sulit terurai. Selain mencemari lingkungan, sampah plastik kini telah menganggu ekosistem di laut. Akibat banyaknya sampah yang berada di lautan banyak binatang laut yang mati karena memakan sampah plastik atau tubuhnya terjerat pada sampah plastik yang berupa tali atau jaring-jaring berbahan plastik. 

Hal ini selain menyebabkan banyak hewan laut yang mati, juga merusak ekosistem sehingga akan mengurangi keanekaragaman hayati di laut. 

Diperkirakan 12,7 juta ton sampah plastik berakhir di laut pada setiap tahunnya. Selain itu yang tercemar tidak hanya di dekat pantai, tapi hingga di Palung Mariana yang memiliki kedalaman 11 kilometer masih ditemukan satwa yang mengkonsumsi plastik. Ini berarti percemaran sampah plastik di laut sudah cukup parah.  .

Tercemarnya laut bukan hanya berdampak terhadap kelangsungan hidup ekosistem laut di dalamnya, tapi juga memiliki dampak terhadap manusia. 

Sekitar 70% permukaan bumi adalah lautan. Laut merupakan salah satu indikator yang mengatur iklim di bumi, laut juga mampu menyerap CO2. 

CO2 yang diserap akan digunakan oleh terumbu karang dalam proses fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen yang berguna bagi makhluk hidup dilaut.  Selain itu hasil laut menyediakan sumber makanan untuk manusia. .

Pencemaran dilaut bukan hanya disebabkan oleh sampah plastik berupa botol, sedotan, kantong plastik, tetapi juga disebabkan beberapa faktor lain seperti pencemaran akibat limbah minyak dan gas bumi. 

Pengeboran yang tidak dilakukan sesuai standart dapat merusak lingkungan yang ada dilaut. Hal yang sering terjadi adalah tumpahnya minyak kelaut sehingga mencemari ekosistem dilaut. Minyak yang tumpah kelaut menyebabkan berbagai populasi satwa laut mati. 

Hal ini terjadi akibat tidak adanya CO2   yang diserap ke dalam laut karena terdapat tumpahan minyak sehingga terumbu karang tidak dapat melakukan proses fotosintesis dan jumlah oksigen menjadi berkurang. Oleh karena itu sebaiknya dapat menggunakan bahan bakar dengan bijak ataupun dapat menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.  Limbah industri yang dibuang dilaut juga merupakan salah satu sumber pencemaran. 

Limbah pabrik yang dibuang di laut biasanya mengandung logam berat seperti timbal, merkuri, kromin, aesenic, seng, dan nikel. Loham berat tersebut tidak dapat terurai dan secara otomatis akan menyatu kedalam air laut. Jika ikan hasil tangakapan dari laut tersebut dikonsumsi secara terus menerus oleh manusia dapat menyebabkan penyakit serius misalnya seperti kangker.

Sektor pertanian juga merupakan salah satu menyumbang pencemaran di laut walaupun tidak secara langsung. Dalam budidaya di sektor pertanian biasanya menggunakan pestisida sebagai pembasmi hama. Pestisida umumnya persifat racun karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. 

Pestisida dapat mencemari laut melalui air sungai yang telah tercemar pestidida dan mengalir kelaut. Pestisida yang terserap akan mengendap di dalam tubuh ikan sehingga menyebabkan ikan menjadi keracunan.

Perlu adanya upaya untuk melestarikan laut. Berbagai upaya dalam pelestarian lingkungan khususnya di laut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, menjaga kebersihan pantai dan laut dengan tidak membuang sampah sembarangan, menggurangi penggunaan plastik yang sekali pakai agar sampah plastik tidak semakin menumpuk. 

Melakukan pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke laut, perlu dipastikan limbag yang dibuang di laut tidak mengandung racun ataupun bahan berbahaya yang dapat merusak habitat maupun biota laut, tidak merusak terumbu karang sebagai habitat satwa di dalam laut. Tidak menggunakan bom ikan, racun, dan pukat harimau dalam menangkap ikan. Mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara. 

Adanya pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan seperti, larangan penangkapan spesies tertentu, penertipan berizinan usaha perikanan khususnya yang menangkap langsung dilaut, penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, dan rehabilitasi ekosisten mulai dari daerah pesisir pantai serta pengelolaan kawasan konservasi perairan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun