Mohon tunggu...
Cecio Oviela
Cecio Oviela Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi '19

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Sumber Berita Televisi

16 Oktober 2020   10:01 Diperbarui: 16 Oktober 2020   10:16 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar video sebuah berita bisa menjadi penentu kredibilitas stasiun TV, oleh karena itu seorang reporter berita dituntut untuk mendapatkan gambar dari berita yang dilaporkannya sebaik mungkin. Maka dari itu stasiun TV harus mengejar berita hingga ke sumbernya.

Jika ia gagal memeroleh gambar tersebut dan ternyata stasiun TV lain telah mendapatkannya, maka kredibilitas stasiun TV tersebut bisa berkurang. Dari sinilah kekompakan kru liputan berita bisa menentukan sukses atau tidaknya sebuah liputan.

Di bawah ini akan ada beberapa contoh sumber berita yang biasa didapatkan oleh para kru liputan.

Reporter

Reporter merupakan sumber bahan berita yang terpenting, karena berita diperoleh dari reporter dan juru kamera. Mereka adalah kunci utama dari program berita. Selain itu stasiun TV juga dapat menerima berita dari reporter dan juru kamera amatir yang kebetulan memiliki rekaman berita yang diinginkan.

Layanan Darurat

Disini reporter harus mencari informasi awal yang bisa menjadi petunjuk sebuah berita penting. Maka dari itu reporter harus bisa mengembangkan jaringan dengan semua unit pelayanan darurat yang ada, misalnya: polisi, pemadam kebakaran, SAR, dll.

Kontak Pribadi

Reporter yang baik akan memiliki kontak pribadi di instansi-instansi penting demi mendapatkan berita paling awal, hangat, dan kredibel.

Kontak Publik

Tidak jauh berbeda dengan kontak pribadi. Kontak publik merupakan orang-orang penting atau figur publik yang dapat diminta opininya tentang berita yang memengaruhi institusi atau profesi mereka. Stasiun TV harus memiliki daftar nomor telepon dan alamat orang-orang yang termasuk ke dalam kontak publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun