Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bernostalgia dengan Mentari

22 Januari 2018   05:26 Diperbarui: 22 Januari 2018   05:29 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://m.phys.org

Rembulan telah menghilang di balik bayang-bayang kelam. Para bintang pun telah berpamitan pulang pada sang malam.

Sebentar lagi sang mentari akan segera datang. Tiba saatnya 'tuk bernostalgia, dengan kehangatannya yang dulu sempat mengukir sebuah kenangan.

Ada sebuah cerita indah di masa silam. Mengisahkan sebuah pertemuan dengan mentari di persimpangan malam dan siang,  yang sangat sulit kulupakan.

Saat itu, mentari menyapaku dengan begitu lembut. Suaranya begitu halus dan lembut bagai hembusan angin laut. Hingga membuat pikiranku kalang kabut. Dengan senyuman yang begitu manis kau menyalamiku erat. Hingga kutertunduk tersipu malu serasa mau sekarat.

#CG @Karawang, 22-01-2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun