Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[RTC] Teruntuk Masa Laluku

3 Desember 2017   12:02 Diperbarui: 3 Desember 2017   12:04 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://pixabay.com

Pahit yang kau tuangkan di gelas masa laluku, kini menjadi kopi manis di cangkirku. Air mata yang kau tumpahkan dari kelopak mataku, kini menjadi sungai jernih yang mengalir di relung jiwaku.

Kesedihan yang kau selimutkan dulu pada kalbuku, kini menjadi pakaian kebahagiaan pada diriku. Getir yang kau teteskan dulu di lidahku, kini menjadi kue lezat di mulutku.

Kenangan yang kau goreskan dulu di hatiku, kini menjadi sepenggal rindu di jiwaku. Ku tak bisa lepas dari cintamu. Ku tak bisa jauh dari sayangmu.

Ingin ku sampaikan salam hangat, tuk masa laluku. Ingin ku haturkan salam hormat, tuk masa kecilku. Ingin ku panjatkan sekuntum doa, untukmu.

Kau pembentuk hati dan penguat jiwaku kini. Izinkan ku memeluk hangat tubuhmu. Izinkan ku memegang erat tanganmu.

#CG @Karawang, 03-12-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun