Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ketahui Pengaruh Digitalisasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia terhadap Inklusi Keuangan di ASEAN

8 Juni 2023   21:48 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ketahui pengaruh digitalisasi sistem pembayaran Bank Indonesia terhadap inklusi keuangan di ASEAN. Baca selengkapnya di sini!

Digitalisasi sistem pembayaran telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap inklusi keuangan di negara-negara ASEAN. Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral Indonesia telah memainkan peran kunci dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran dan meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan di kawasan ini. Dalam blog post ini, kita akan menjelajahi pengaruh digitalisasi sistem pembayaran Bank Indonesia terhadap inklusi keuangan di negara-negara ASEAN.

Pertama, digitalisasi sistem pembayaran memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke layanan keuangan bagi masyarakat di negara-negara ASEAN. Dengan menggunakan aplikasi perbankan digital, masyarakat dapat dengan mudah melakukan transaksi keuangan, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan pembelian secara online. Hal ini memungkinkan mereka yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan tradisional, seperti warga pedesaan dan kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank fisik, untuk tetap dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital.

Kedua, digitalisasi sistem pembayaran juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui platform pembayaran digital, UMKM dapat menerima pembayaran secara elektronik dari pelanggan mereka dengan lebih mudah dan aman. Hal ini memperkuat inklusi keuangan UMKM, memungkinkan mereka untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas, serta mengurangi ketergantungan pada transaksi tunai yang memiliki risiko keamanan dan efisiensi yang rendah.

Selanjutnya, digitalisasi sistem pembayaran memungkinkan adanya layanan keuangan inklusif bagi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank fisik atau dokumen identitas resmi. Dalam kerangka digital, identitas digital dapat digunakan sebagai alat verifikasi dan otorisasi transaksi keuangan. Ini memungkinkan kelompok marginal seperti migran, pengungsi, dan komunitas adat untuk mengakses layanan keuangan dan mengirim uang ke keluarga mereka dengan lebih mudah dan murah.

Tantangan dalam mewujudkan inklusi keuangan melalui digitalisasi sistem pembayaran adalah keamanan dan privasi data. Bank Indonesia mengambil langkah-langkah yang ketat untuk memastikan bahwa data pelanggan tetap aman dan dilindungi. Regulasi yang ketat dan kerjasama dengan penyedia layanan pembayaran digital membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan layanan keuangan digital.

Selain itu, digitalisasi sistem pembayaran juga mendukung pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN. Dengan adanya transaksi elektronik yang cepat dan efisien, bisnis dapat beroperasi dengan lebih lancar dan transparan. Hal ini mendorong investasi, pertumbuhan usaha, dan penciptaan lapangan kerja baru di kawasan ini.

Dalam kesimpulan, digitalisasi sistem pembayaran Bank Indonesia memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap inklusi keuangan di negara-negara ASEAN. Melalui akses yang lebih mudah, inklusi UMKM, layanan keuangan bagi kelompok marginal, dan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh transaksi elektronik, digitalisasi sistem pembayaran telah membawa manfaat besar bagi masyarakat dan bisnis di kawasan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun