Mohon tunggu...
Catrine AuraSalsabiila
Catrine AuraSalsabiila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 5 di Universitas ternama yakni Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Arsitektur Candi Prambanan: Nilai Estetika Akulturasi Budaya India dan Indonesia

26 Desember 2022   15:16 Diperbarui: 26 Desember 2022   15:52 3805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komplek Candi Prambanan merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571. Candi prambanan merupakan salah satu Candi Hindu terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak abad ke-9 Masehi. 

Candi Prambanan juga sering disebut sebagai Candi Roro Jongrang yang dipersembahkan untuk Trimurti yaitu Tiga Dewa di Dalam kepercayaan masyarakat Hindu yaitu Dewa Brahma sebagi dewa sang pencipta, Dewa Wisnu sebagai Dewa sang pemelihara alam semesta, dan Dewa Siwa sebagai Dewa sang pemusnah. Komplek Candi Prambanan ini merupakan satu kawasan pariwisata yang masih diminati oleh para wisatawan dari luar daerah karena memiliki ciri khas tersendiri salah satunya yakni gaya arsitekturnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya perkembangan arsitektur di Indonesia tidak terlepas dari masa Hindu-Budha yang berlangsung sejak 11 abad lamayanya. Cndi di Indonesia memilki desain arsitektur yang tidak terlepas dari desain arsitektur India. Ini merupakan representasi lokal yaitu representasi asing yang dijawa-kan atau di nusantara-kan. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber referensi mengenai arsitektur candi ialah India. Pembangunan candi di india memiliki kaidah sakral didalam pembangunannya, yang telah diatur di dalam Vastusastra atau Silpasastra, memiliki jumlah yang banyak yaitu Silpaprakasa, Visnudharmottaram, Manasara, Mayamata aturan di dalam kitab Purana ataupun kitab kerohanian. 

Mengingat persoalan mengenai local genius yang telah berperan di dalamnya Bosch mengaikatkan percandian di Indonesia dengan kitab Manasarayang dari India Selatan, karena dianggap mempunyai keidentikan. Didalam kitab ini berisikan mengenai patokan dalam pembuatan kuil beserta bangunan profane, bentuk desa, bentuk kota, benteng, serta penempatan kuil disuatu tempat.

Komplek candi Prambanan didalam prasasti Siwagrha memiliki sebutan yang familiar yakni Siwaghra yang berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki makna yaitu rumah siwa. 

Di ruang utama didalam komplek candi Prambanan terdapat sebuah arca dewa yang memiliki tinggi 3 meter, yang emnunjukan bahwa Keberadaan Dewa Siwa lebih diutamakan. Arsitektur dari Candi Prambanan ciri khas tersesendiri, yakni memiliki gaya arsitektur yang berpedoman kepada arsitektur Hindu yang mengikuti pola mandala.

Arsitektur candi Prambanan memiliki bentuk seperti Gunung Suci Mahameru, yaitu gunung yang menjadi tempat untuk para dewa yang bersemayam. Komplek Candi Prambanan sendiri memiliki model yang mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu yang telah terbagi atas beberapa lapisan alam, tanah atau lokal. 

Dalam komplek Candi Prambanan tidak hanya megah oleh desain arsitekturnya saja tapi dinding-dinding yang turut serta dihiasi oleh relief-relief yang menjadi salah satu nilai estetika dan unsur kemegahan dari Candi prambanan itu sendiri. Relief yang menghiasi tiap sudut Candi Prambanan itu sendiri memiliki cerita mengenai epos Hindu, Ramayana, Brahmana, dewata , Krishnayana dan relief lainnya. Disetiap lapisan atap dari Candi Prambanan kita akan ditemukan dengan kemuncak mastaka yakni berupa permata didalam bahasa sansekerta disebut ratna.

Candi Prambanan memiliki sebuah tingkatan zona candi, dan tingkatan ini bermulai dari tingkatan yang kurang suci hingga zona yang tingkatanya paling suci. Sama halnya dengan Candi Budha, tingkatan yang ada di Candi Hindu pun memiliki makna yang sama dengan Candi Budha, hanya saja berbeda nama. Tingkatan-tingkatan tersebut ialah:

Bhurloka, tingkatan ini bertempat di kaki candi. Tingkatan ini merupakan „ranah” dimana mahkluk seperti manusia, hewan, serta mahkluk halus bahkan iblis masih terkait dengan cara hidup yang tidak suci. Maka dari itu bagian ini merupakan bagian yang mengambarkan tingkatan kaki candi. Dan berada di kaki candi. Bhuwarloka tingkatan ini memiliki keberadaan di tengah tubuh candi yang disebut alam tengah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun