Ada Kalanya Manusia Tuh Gak Ingat Ada Expired Date-nya

Beberapa waktu lalu, sekantor pada kaget karena kok tiba-tiba si Boss yang usianya udah hampir lebih dari 75tahun, mendadak ngomel-ngomel ga jelas gitu, plus mulai menyalahkan hampir setengah dari Pegawai Senior nya karena ada sesuatu hal yang menurut si Boss ini salah besar dan tidak sesuai.

Sepatutnya permasalahan yang menurut si Boss ini sangat fatal, di handle oleh Pegawai Senior yang kompeten. Tapi malah antara Pegawainya tidak saling komunikasi dan koordinasi. Alhasil ngamuk-ngamuklah si Boss dan imbasnya sekantor pun ikut kena omelan beliau. 

Setelah saya coba tanya dan telusuri masalahnya apa, ternyata tuh si Boss merasa ga happy karena saat meeting koordinasi awal, team kerja yang handle tuh ga ngelibatin si Boss dan meeting langsung aja sendiri sama Senior Manager yang memang sudah mengerjakan pekerjaan ini sejak awal dan pakem terhadap permasalahannya.

Selain itu pun, dalam meeting yang dibahas benar-benar hal-hal teknis terhadap penyelesaian pekerjaan. Jadi si Boss ga diajak ikut meeting kuatir malah melebar pembahasannya, karena segala sesuatunya sudah fixed di bahas sejak awal dan sudah detail juga strategi-strategi yang perlu segera di eksekusi mengingat deadline sudah sangat dekat. Jadi miskom deh si Boss, merasa tidak diperhitungkan dan mulai memperlihatkan arogansi ke Pegawainya sendiri. 

Hal ini kayaknya cukup sering terjadi khususnya sejak si Boss udah memasuki usia 70tahun, ingatan beliau mulai sering tercampur-campur, beliau lebih mudah marah, sangat sering me-refer sebuah peraturan perusahaan yang udah usang dan tidak digunakan lagi oleh Perusahaannya, bahkan yang cukup menjadi concern Pegawai Seniornya beliau sering tertidur saat meeting penting, well beliau sudah berkarir lebih dari 45 tahun tentunya fisik makin menurun.

Sering juga hal ini dibahas oleh Asisten Pribadi beliau untuk perlahan mulai merencanakan pensiun saja dan menyerahkan kepemimpinan kepada Pegawai Senior yang sudah cukup lama bekerja di Perusahaan, singkat kata sebaiknya si Boss mulai memikirkan untuk menyerahkan kepemimpinannya kepada seseorang yang si Boss percaya untuk dapat menjalankan perusahaan sehingga perusahaan bisa makin berkembang lagi.

Tetapi ini bukan perkara mudah, Si Boss masih aja merasa beliau masih 1000% mampu menjalankan perusahaannya seperti saat beliau masih di usia-usia produktif dulu, dan tidak ada seorang pun yang memiliki kompetensi untuk memimpin perusahaannya. Alhasil salah satu akibatnya, turn over di Perusahaan cukup tinggi, omset mulai menurun, pegawai banyak yang tidak termotivasi saat datang kerja ke Kantor. 

Well, ini problem pada sebuah perusahaan. Serah terima jabatan Kepemimpinan, tidak mudah terlaksana jika sejak awal perusahaan tidak menetapkan sebuah sistem manajemen dan mempersiapkan change management plan nya. 

Change management atau Manajemen Perubahan adalah suatu pendekatan untuk mengubah individu, tim, dan organisasi kepada kondisi masa depan yang diinginkan. Hal wajib disadari oleh setiap organisasi mengingat tantangan terbesar sebuah bisnis saat ini adalah kompetisi di pasar global dan teknologi yang terus menerus berkembang.