Mohon tunggu...
Tian Lustiana
Tian Lustiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Lifestyle & parenting blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Kesabaran

4 Oktober 2015   16:52 Diperbarui: 4 Oktober 2015   17:28 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang kesabaran, yah meski memang ini adalah hal yang sudah biasa dan tidak asing lagi. Namun, meski sudah tidak asing lagi dan sudah biasa, kesabaran justru sangat dirindukan kehadirannya. Sukarkah kesabaran itu ditemukan? entahlah, namun yang saya tahu kesabaran itu selalu dicari, siapa saja dan dimana saja. Termasuk saya, yang selalu mencari kesabaran. Well, memang enggak pernah ada habisnya deh kalau ngomongin kesabaran, iya ga?

[caption caption="taken from : GOOGLE "][/caption]

Hingga jika ada obat sabar, yakin deh bakalan laris manis. Karena kesabaran juga termasuk salah satu kunci untuk menuju kebahagiaan, percaya atau tidak. Dan kesabaran juga bisa lho dijadikan pemicu untuk menggapai kesuksesan. Tapi ya itu tadi, kesabaran suka susah sekali diperoleh, enggak semudah yang dipikirkan deh.

Sebenarnya, salah satu pemicu tidak sabar itu adalah kurang rileks dan kurang tenang, ya kan? Nah untuk menghindari hal ini, cpba deh sebelum ambil keputusan yang dirasa penting itu atau sebelum ngobrol dengan orang lain, coba rileks aja dulu. Caranya? kalau saya sih biasanya ambil nafas panjang dan memejamkan mata kemudian tidur, hehe enggak deh. Memejamkan mata dan tarik nafas kemudian tersenyum, haaaah rileks. Atau kalau memungkinkan sih bisa mendengarkan musik kesayangan *the moffatts*, mandi air hangat, minum cokelat dan sholat. Pokoknya jangan tegang aja.

Fokus deh sama tujuan, penting nih. Jika dalam hal kecil saja bisa fokus sama tujuan, maka untuk hal besar pun demikian. Misalnya sih, saya punya uang dan uang itu niatnya buat saya tabungkan untuk Marwah sekolah nanti, eh tapi ada bujukan syetan, ada henpon baru yang diskon dan ada hal lainnya, artinya saya harus ingat dengan tujuan dong. Sabar deh, uang ini kan bukan untuk gituan, nanti deh kalau dapat uang lagi inshaa Allah kebeli, ya kurang lebih kayak gitulah.

Menulis ternyata merupakan salah satu terapi untuk menjadi sabar lho, biasakan menulis sesuai dengan apa yang ada dibenak dan alami, kayak nulis diary gitu deh, mengalir tanpa paksaan. Menuliskan tujuan hidup, apa dan bagaimana yang sudah dan akan terjadi, jadi dengan begitu bisa terpantau tuh seberapa banyak sih kita bersabar mengarungi hidup ini, hihih.

Belajarnya selalu, berusaha dan terus berusaha. Maka kesabaran akan datang dan diam dalam jasad dan raga kita, manusia.

Selamat Bersabar,

 

Tian Lustiana

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun