Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang berperan penting dalam kesuburan tanah. Cacing tanah adalah invertebrata darat. Tubuhnya berbentuk tabung, tersegmentasi dalam filum Annelida dan kelas Oligochaeta. Spesies cacing tanah yang umum ditemui dan dibudidayakan di Indonesia adalah Eisenia foetida dan Lumbricus rubellus. Eisenia foetida umum dalam budidaya cacing tanah sebagai pengurai sampah organik menjadi kompos, sedangkan Lumbricus rubellus umum dalam budidaya dan sering ditemukan di tanah yang kaya bahan organik.
Tubuh cacing berbentuk silindris memanjang yang terbagi menjadi segmen-segmen seperti cincin dan berwarna coklat kemerahan. Tubuhnya ditutupi oleh lapisan bernama kutikula yang tipis. Tidak memiliki kaki, tulang belakang, dan mata, tetapi memiliki setae (rambut kaku) untuk membantu pergerakan. Cacing juga memiliki mulut di ujung anterior dan anus di ujung posterior. Sekitar mulutnya terdapat prostomium, yaitu tonjolan untuk membantu cacing menggali tanah. Cacing tanah adalah hermafrodit, masing-masing membawa kedua organ seks pria dan wanita. Umumnya, cacing tanah ditemukan di tanah yang lembab, kaya akan bahan organik dan memiliki suhu yang sesuai. Cacing tanah menyukai tempat-tempat yang mengandung daun-daun mati, kotoran hewan, dan sisa-sisa tanaman yang membusuk. Cacing tanah merupakan detritivor, yang mana mengkonsumsi bahan organik yang sudah mati seperti daun-daun kering dan mikroorganisme di dalam tanah. Saat musim kemarau, cacing tanah berupaya untuk bertahan hidup dengan melakukan estivasi untuk menghemat energi dan mencegah dehidrasi, yaitu bersembunyi di dalam tanah yang lebih dalam dilapisi lendir.
Cacing tanah memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, yaitu dalam menyuburkan tanah, mengurai bahan organik, dan berpotensi sebagai obat alami. Maka, jika tidak ada cacing tanah, tanah akan menjadi kurang subur, drainase tanah akan buruk, dan sirkulasi nutrisi untuk tanaman akan terganggu. Cacing tanah berperan penting dalam meningkatkan kualitas tanah dengan mengurai bahan organik, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Dengan kita tidak mengganggu atau membunuh cacing, kita sudah melakukan yang terbaik bagi alam dan harapannya alam pun akan memberikan yang terbaik untuk kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI