Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nyepi dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS)

9 Maret 2016   11:49 Diperbarui: 9 Maret 2016   14:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gerhana Matahari Sebagian (GMS) di Denpasar Bali dengan menggunakan Kamera yang dilapisi oleh kertas film satu lapis (dokpri)"][/caption]Pagi hari, jam 05.00 saya harus bangun untuk melakukan sholat shubuh. Tetapi, karena keadaan Hari Raya Nyepi menjadi keadaan sungguh gelap gulita. Saya harus memakai perasaan seperti orang buta untuk mengambil air wudlu karena berjalan perlahan dan meraba-raba.

Beberapa kali saya harus menabrak benda lain seperti meja dan kursi. Meskipun, saya sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini dan sudah mengalami 6 (enam) kali, tetapi kondisi Hari Raya Nyepi tanpa penerangan merupakan ujian kesabaran yang luar biasa. 

Setengah jam kemudian, anak dan istriku bangun. Tanpa halangan, istriku pun memasak di dapur dalam keadaan gelap. Sudah biasa, dan harus diterima dengan senang hati. Untuk, mengurangi gelapnya pagi maka semua pintu dan jendela di buka agar udara dan cahaya alam bisa menerangi seisi ruangan.
Hari Raya Nyepi tanggal 9 Maret 2016 memang sangatlah istimewa. Hari Raya Nyepi kali ini bertepatan dengan Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi di Indonesia dan melewati beberapa wilayah di Indonesia. Menurut Pengamat Astronomi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sanglah, Denpasar, I Putu Dedy Pratama, menyatakan "Fenomena seperti ini yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi pernah terjadi pada tanggal 17 Maret 1904. 

Bagaimana dengan kondisi wilayah Bali sekarang ini? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sanglah, Denpasar kembali menjelaskan bahwa wilayah Bali akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada tanggal 9 Maret 2016 yang bertepatan dengan pergantian tahun Saka 1938.


[caption caption="Gerhana Matahari Sebagian (GMS) yang terjadi di Bali (Tribunnews)"]

[/caption]

Yang menarik adalah Gerhana Matahari yang jatuh pada saat Nyepi akan terulang lagi pada tanggal 20 Maret 2053 nanti. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) yang terjadi di wilayah Bali adalah sekitar 76-85 persen matahari akan tertutup oleh bulan atau magnitudo Gerhana mencapai di atas 0,8. Dengan demikian, bagian matahari yang tampak saat puncak gerhana di wilayah Bali hanya 0,2 bagian atau seperempat bagian matahari.
Sedangkan, Gerhana Matahari Sebagian (GMS) saat Nyepi tahun ini dimulai pukul 07.22 Wita dan mencapai titik puncak gerhana pada pukul 08.27 Wita, kemudian berakhir pukul 09.42 Wita. Durasi gerhana di Bali rata-rata adalah 2 jam 19 menit dengan durasi terlama di Amlapura (Klungkung) yaitu 2 jam 20 menit 25,3 detik.

Untuk menikmati Gerhana Matahari Sebagian (GMS) tidaklah mudah, karena saya tidak mempunyai kaca mata gerhana yang bisa beli di toko-toko tertentu. Sebagai gantinya, saya menyiapkan beberapa alat, seperti kertas film, teropong, kaca mata dan kertas Rontgen yang dipinjam dari tetangga.

[caption caption="Klise film, kaca mata dan teropong untuk menikmati Gerhana Matahari Sebagian (GMS) (dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Kertas Rontgen untuk alat bantu melihat Gerhana Matahari Sebagian (GMS) (dokpri)"]

[/caption]

Sejak pagi jam 07.00 WITA, saya memamtau kondisi langit Denpasar sangat cerah sekali. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini yang mungkin sekali seumur hidup tepat Hari Raya Nyepi di Bali (kecuali jika Allah SWT mengijinkan). Saat suasana hening dan sepi, saya pun mengabadikan suasana langit yang sangat bersahabat. Padahal, kondisi langit semalam beranjak mendung.

[caption caption="Pemandangan langit Denpasar di atas Pura (dokpri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun