Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pesan dan Curhat Terakhir Lik Sukarmin di Halal Bihalal Terakhir

22 Mei 2020   02:18 Diperbarui: 22 Mei 2020   02:15 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halal Bihalal Hari Raya Lebaran terakhir bersama Pak Lik Sukarmin di Solo (Sumber: dokumen pribadi)

Halal Bihalal atau saling bermaaf-maafan di Hari Raya Lebaran adalah aktifitas wajib umat Islam. Di mana, setiap orang akan meluapkan kegembiraan. Dengan melakukan sungkeman atau jabat tangan untuk memohon maaf. Baik kepada orang tua, keluarga besar maupun tetangga.

Tetap Menjalin Silaturahmi

Setiap orang mempunyai pengalaman saat bermaaf-maafan. Pengalaman berkesan saat halal bihalal (bermaaf-maafan) adalah halal bihalal di Kota Solo pada tahun 2018. Beberapa kejadian akan selalu menjadi kenangan indah. 

Hampir 8 tahun, saya belum bisa berlebaran di kampung halaman kelahiran saya, Brebes Jawa Tengah. Oleh sebab itu, untuk sementara, acara mudiknya ke kampung halaman di Ngawi Jawa Timur. Kampung halaman istri saya. Apalagi, KTP saya pun sudah KTP Ngawi Jawa Timur.

Seperti biasanya, setiap tahun, keluarga kami akan mengadakan acara halal bihalal ke Solo Jawa Tengah. Sebagai informasi, ibu mertua saya adalah asli Solo. Dan, mempunyai  2 saudara laki-laki, 1 kakak laki-laki dan 1 adik laki-laki.

Ibu Mertua saya sudah meninggal dunia pada tahun 2005. Kemudian, kakak laki-laki (pakde) pun meninggal dunia pada tahun 2016. Setiap tahun atau ada acara penting, keluarga Ngawi selalu datang ke Solo. Karena, menghormati sebagai "saudara tua" yaitu keberadaan Pakde.

Namun, kini tinggal adik laki-laki dari ibu mertua saya yang masih hidup. Sebenarnya, sesuai adat Jawa, keluarga besar dari Solo yang wajib datang ke Ngawi.  Karena, sifatnya "saudara muda".

Namun, sebagai penghormatan keluarga Ngawi ke keluarga Solo, maka keluarga Ngawi tetap datang ke Solo untuk acara halal bihalal. Dan, keluarga Ngawi akan tetap menjalin silaturahmi. Meskipun, persaudaraan kakak-adik tidak ada lagi. Karena, ibu mertua, pakde dan pak Lik sudah meninggal dunia semua.

Soto Klodran yang Legendaris 

Kami berangkat ke Solo dengan dua mobil, melewati jalan tol Solo-Kertosono yang baru saja dioperasikan. Biasanya perjalanan kami dari Ngawi ke Solo membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Tapi, saat itu waktu tempuhnya hanya 1 jam. Lumayan, bisa menghemat waktu untuk istirahat di perjalanan.

Kebetulan, waktu masih pukul 10.00 WIB. Masih ada waktu sekitar 3 jam menuju acara halal bihalal. Kami memutuskan untuk mampir di sebuah restoran di kawasan Klodran Solo. Restoran yang menawarkan menu soto ayam legendaris. Yang menjadi langganan keluarga kami sejak lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun