Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bali Bikin Kejutan, Asupan Nutrisi Seimbang Bisa Menurunkan Jumlah Stunting

23 Oktober 2019   22:35 Diperbarui: 28 Oktober 2019   17:49 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asupan Nutrisi Seimbang / dokpri

"Jangan sampai ada lagi yang namanya gizi buruk. Tidak ada anak yang sepantasnya kekurangan gizi buruk di negara berpendapatan menengah seperti sekarang ini" (Presiden Jokowi, 2017)

Masalah gizi buruk masih menjadi isu nasional. Presiden Jokowi "wanti-wanti" agar Indonesia tidak  mengalami isu kekurangan gizi. Dengan kata lain, anak Indonesia dalam kondisi sehat karena mendapatkan Asupan Nutrisi Seimbang.

Kandungan nutrisi yang cukup berpengaruh terhadap kesehatan anak bangsa, seperti keberhasilan dalam penanganan stunting. Apalagi, Bali bikin kejutan karena bisa menurunkan jumlah stunting yang signifikan.

Asupan nutrisi seimbang pada balita menjadi perhatian Pemerintah. Apalagi, balita adalah cikal bakal generasi bangsa yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa di masa depan. Jika melihat laporan Global Nutrition Report tahun 2018, jumlah balita di dunia lebih dari 150 juta jiwa. Kesehatan balita menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

Nutrisi yang cukup bertolak dari konsumsi keragaman pangan. Sayang, konsumsi pangan penduduk Indonesia masih didominasi oleh padi-padian. Konsumsi bahan pangan hewani, sayur dan buah masih rendah.

Bahkan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa lebih dari 95% penduduk usia 5 tahun ke atas kurang konsumsi sayur dan buah. Ini yang menyebabkan asupan nutrisi seimbang menjadi isu nasional.   

Dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional (Gernas) Percepatan Perbaikan Gizi. Sebagai upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat. Melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi, untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat.  

Laporan Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa dua kondisi gizi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh penyakit anemia ibu hamil yang mendekati 50%. Disusul dengan  kondisi stunting  lebih dari 30%. Kondisi tersebut membutuhkan perhatian bersama. Oleh sebab itu, diperlukan asupan nutrisi seimbang seperti protein. Protein rendah apabila Angka Kecukupan Gizi (AKG) kurang dari 100% dan protein cukup apabila AKG lebih dari atau sama dengan 100%. 

Dengan percepatan perbaikan gizi, setiap daerah menciptakan kondisi masyarakat dengan nutrisi cukup. Oleh sebab itu, Pemantauan Status Gizi (PSG) dilakukan secara kontinyu. Salah satu Pemerintah Daerah yang melakukannya adalah Pemerintah Propinsi Bali.  Beberapa kabupaten/kota dipantau status gizinya.

Hasilnya, menurut laman media online jarrak.id berdasarkan data PSG, Dinas Kesehatan Propinsi Bali tahun 2015-2017 menyatakan Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng dalam status akut kronis. Kabupaten Badung dan Tabanan dengan status  akut. Sedangkan, Kota Denpasar dan Kabupaten Klungkung dengan status bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun